Hidayatullah.com–Organisasi Pribumi Perkasa Malaysia (Perkasa) memperingatkan keras dan membantah sekeras-kerasnya setiap usaha yang dilakukan oleh pihak yang dinilai bersengkongkol untuk mengganggu hak dan keistimewaan yang diperoleh oleh Dr. Zakir Naik dari pemerintah Malaysia.
Ketua Biro Urusan Islam, Dr Amini Amir Abdullah mengatakan, Perkasa percaya bahwa Dr. Zakir dituduh sedemikian atas dasar iri hati dan cemburu terhadap dirinya yang kaliber dan berhasil dalam menyebarkan dakwah islamiah dengan efektif.
Perkasa mengacu kepada pernyataan MIC yang mendesak penangkapan dan pengusiran Dr Zakir Naik berikut permintaan pemerintah India dengan Pemberitahuan Merah Interpol terhadap pendakwah tersohor yang telah mengalahkan biarawan Hindu dalam debat dengannya.
Politisi dari Kongres India Malaysia (MIC) S. Vell Paari mengatakan dalam satu pernyataan bahwa pengadilan India telah menuduh Dr. Zakir dan Yayasan Penelitian Islam (IRF) ia menjadi ancaman bagi keamanan negara.
Vell Paari juga mengklaim bahwa penyelidikan India mengungkapkan jaringan Dr. Zakir dengan tuduhan ISIS dan pengaruh ajarannya ke atas tersangka yang terlibat dalam serangan teroris di Bangladesh menunjukkan bahwa Dr. Zakir ancaman bagi Malaysia.
Baca: Organisasi Hindu Malaysia Ajak PBB Usir Zakir Naik, Mufti Perlis Ingatkan Tak Terprovokasi
Vell Paari sebelumnya juga turut mendesak agar Kepala Polisi untuk menyelidiki para pendukung Dr Zakir dan telah menuduh mereka telah menggunakan ajarannya sebagai panduan untuk menyebarkan ideologi ISIS dan merekrut anggota di Malaysia.
Dia juga telah mendesak agar kepolisian menangkap Dr. Zakir dan mengirim pulang ia langsung ke India.
Dia juga telah mendesak agar Presiden Perkasa, Dr. Ibrahim Ali dan kelompok LSM Melayu diselidiki karena diduga melindungi dan membantu Dr. Zakir.
MIC juga meminta kepolisian menyelidiki mereka yang membawa Zakir Naik ke Malaysia.
Menurut Dr Amini Amir, dengan tuduhan itu berarti Perdana Menteri Najib Razak dan Wakil Perdana Menteri Dr Ahmad Zahid Hamidi juga tidak terlepas dari tuduhan liar ini.
“Maka kita mendesak agar pemerintah Malaysia mengajar Vell Paari dan India MIC agar tidak membuat tuduhan secara rambang dan semborono,” katanya dalam satu pernyataan.
Menurutnya, jika Vell Paari mendesak polisi siasat siapa membawa Zakir Naik, maka polisi juga harus siasat PM, TPM dan JAKIM.
“Sikap biadab Vell Paari dapat mencelakakan Kongres India Malaysia,” tegasnya.
Untuk itu, kata dia, Perkasa akan membuat laporan polisi di seluruh negara terhadap Vell Paari dan India MIG.
“Sebagai seorang yang waras, Vell Paari seharusnya tidak mempertanyakan hal ini karena pihak pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (KDN) telah memberikan status” Penduduk Tetap “sejak 5 tahun yang lalu,” tambahnya.
Menurut dia, sudah tentu ada perhitungan dan penilaian tertentu yang dipertimbangkan oleh pihak KDN sebelum memberikan status tersebut kepada Dr. Zakir.
“Pemerintah Malaysia telah mengakui kontribusi Dr. Zakir Naik kepada perkembangan Islam di Malaysia dengan memberikan penghargaan Tokoh Maal Hijrah Peringkat Kebangsaan 2013, “katanya lagi.
Penghargaan tersebut dikaruniai sendiri oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, Tuanku Abdul Halim Mu’adzam Shah karena kontribusinya pada pengembangan Islam pada 5 November 2013.
Raja Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud juga menganugerahkan ‘King Faisal International Prize’ – 2015 kepada Dr. Zakir Naik karena kontribusinya yang berarti kepada Islam.
Baca: Diancam Kelompok Tertentu, Panitia Zakir Naik Tidak Tanggapi Serius
Penghargaan ini adalah penghargaan yang paling bergengsi dalam dunia Islam yang setara dengan Nobel Prize.
“Karena itu tuduhan oleh Vell Paari terhadap Zakir Naik dapat dianggap menghina Yang Di Pertuan Agong,” kata pernyataan itu lagi.
“Perkasa mendesak agar pemilih beragama Islam di seluruh Malaysia agar tidak memilih calon-calon India MIC dalam PRU14 nanti. Biar kita ajar MIC agar lebih menghormati sensitivitas umat Islam dan kedaulatan Islam dalam negara ini, “katanya.
Setelah semua menurut dia, MIC tampak senada dan seirama serta konsentris sepusing dengan HINDRAF yang dikatakan akan menjadi partai politik dan bergabung Pakatan Harapan.
Perkasa, kata dia juga mendesak pemerintah agar mencabut status senator bagi perwakilan India MIC dalam Dewan Negara yaitu Goonasakaren Raman, Jaspal Singh Gurbakhes Singh, S. Bagiam Ayem Perumal, S. Vigneswaran M. Sanasee, Subramaniam Veruthasalam dan Devamany S.Krishnasamy.
Sebelum ini, sebuah organisasi Hindu Malaysia, Barisan Bertindak Hak Asasi Hindu (Hindraf) juga ikut-ikutan menulis surat komite kontra-terorisme Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (CTC), untuk mendesak Malaysia mencabut izin tinggal permanen Dr Zakir Naik.*