Hidayatullah.com–Mantan Wakil Presiden Dick Cheney mengatakan, dia “tidak menyesal” tentang kebijakan interogasi kasar yang dilakukan pemerintahan Bush guna memburu pelaku serangan 11 September 2001.
Wapres yang sering bertindak kontroversial ini dalam pemuatannya di laman Kansas City pada Kamis (25/8) mengatakan, “Saya tidak tahu mengapa” mantan Presiden George W. Bush harus merasa dikhianati oleh pemuatan informasi yang ia ungkapkan dalam memoarnya yang baru.
Ditanya dalam wawancara NBC, apakah ia masih mendukung untuk menerapkan interogasi ‘waterboarding’, Cheney mengatakan, “Saya akan sangat mendukung penggunaannya kembali jika keadaan muncul, pada saat kami memiliki seorang tahanan bernilai tinggi dan itu satu-satunya cara guna membuatnya berbicara.”
Waterboarding adalah teknik interogasi yang dikenakan kepada tahanan dengan cara mengikat tangan dan wajah, kemudian kepalanya ditutup dan dituangkan air. Waterboarding digunakan sebagai interogasi sejak zaman ‘inkuisisi Spanyol’ untuk memperoleh informasi, menghukum, dan intimidasi. Praktik semacam ini dilakukan di antaranya pada saat pengusiran umat Islam dan Yahudi dari Spanyol pada abad 15, atau memaksa mereka masuk agama Kristen.
Inkusisi di Spanyol dihapuskan pada 15 Juli 1854, sebaliknya di saat ini, AS sebagai negara mengaku “pendekar” hak asasi manusia, justru kembali menerapkannya. Juga umumnya kepada umat Islam.
Buku Cheney akan diterbitkan minggu depan oleh Simon & Shuster. Cheney adalah ‘penangkal petir untuk kritik’ selama kepresidenan Bush, dianggap sebagai penganjur perang bagi AS dalam sejumlah urusan dunia.*