Hidayatullah.com–Rusia yakin mantan pemimpin Libya Muammar Qadhafi seharusnya diperlakukan sebagai tawanan perang sebagaimana yang diatur dalm Konvensi Jenewa dan tidak seharusnya dibunuh. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Jum’at (21/10/2011).
“Kita harus berpegang pada fakta dan hukum internasional. Dalam masalah konflik bersenjata, hukum kemanusiaan internasional yang tertulis dalam Konvensi Jenewa harus ditegakkan,” kata Lavrov dalam wawancara radio yang dikutip Reuters.
Sebagaimana diketahui, Hingga kini peristiwa yang melatari kematian Qadhafi belum dapat dipastikan. Qadhafi diketahui mengalami luka tembak di kepala dan perut dan terlihat mandi darah sebelum kematiannya. Sedangkan para pemimpin pemberontak yang menangkap Qadhafi memberikan keterangan yang berbeda satu dengan lainnya.
“Dikatakan bahwa seseorang yang ditangkap dalam konflik bersenjata harus diperlakukan dengan cara tertentu. Dan dalam hal ini, tawanan perang tidak boleh dibunuh,” kata Lavrov.
Sementara Presiden Rusia Dmitry Medvedev hari Kamis (20/10/2011) mengatakan bahwa ia berharap dengan berakhirnya perburuan atas Qadhafi dapat membawa perdamaian dan pemerintah yang demokratis di Libya.*