Hidayatullah.com–Sekitar 5.000 Muslim Malaysia menyemut di sebuah stadion dekat Kuala Lumpur, Sabtu (22/10/2011), guna memprotes aksi pemurtadan oleh agama lain yang semakin marak di negara itu.
Para pengunjuk rasa menuntut agar dibuat peraturan baru yang akan memberikan hukuman kepada siapa saja yang berusaha mengeluarkan umat Islam dari agamanya.
Kumpulan massa yang diorganisasikan oleh 25 kelompok non-pemerintah tersebut, awalnya diharapkan dapat mengundang satu juta peserta.
Aksi unjuk rasa berjalan dengan damai. Sejumlah tokoh Muslim bergantian berbicara di podium.
“Muslim harus lebih bersatu dan saya di sini untuk mendukung seruan agar kita dilindungi dari upaya pemurtadan, tapi saya tidak menentang agama lain,” kata seorang peserta unjuk rasa Zamzuri Abdul Rahman, seperti dikutip Xinhua.
Masalah agama tergolong sensitif di negara multikultur tersebut.
Sebagian orang mengira, aksi unjuk rasa itu muncul setelah diketahui adanya jamuan makan malam di gereja yang mengundang umat Islam. Otoritas keagamaan Selangor menggerebek acara di gereja itu.
Pihak penyelenggara menyatakan khawatir dengan tren murtad di kalangan Muslim.
“Kami hidup berdampingan dengan penganut kepercayaan dan agama lain, dan kami ingin menyampaikan pesan bahwa kami tidak ingin diganggu. Kami ingin agar orang mengerti bahwa ada kesepakatan dalam konstitusi bahwa kalian tidak bisa menyebarkan ajaran agama selain Islam kepada Muslim,” kata Muhammad Azmi Abdul Hamim, pemimpin penyelenggara kepada para wartawan.
Enam puluh persen dari 28 juta jiwa populasi Malaysia adalah Muslim. Penganut ajaran Budha mencapai 19 persen, Kristen 9 persen dan Hindu 6 persen. Sisanya adalah penganut kepercayaan etnis China lainnya.*
Keterangan foto: Salah satu unjuk rasa kelompok Muslim menentang agenda pemurtadan yang dilakukan gereja di Malaysia.[heraldmalaysia]