Hidayatullah.com–Dalam rangka mengembalikan nilai-nilai kekeluargaan dan tradisi masyarakat setempat, Presiden Turkmenistan memberlakukan aturan baru bagi pasangan pengantin, yang bisa dibilang unik.
Pekan lalu, sebagaimana dilansir Guardian Rabu (26/10/2011), Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov mewajibkan setiap pasangan pengantin mengunjungi monumen peringatan di hari pernikahan mereka. Monumen yang dikunjungi antara lain tugu peringatan gempa bumi, Monumen Konstitusi, Tugu Kemerdekaan dan monumen peringatan Perang Dunia II.
Kewajiban bagi pengantin baru itu, menurut Berdymukhamedov, adalah sebagai upaya mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai keluarga dalam kehidupan masyarakat moderen dan membesarkan generasi penerus yang menghormati tradisi dan budaya mereka sendiri.
Ide itu muncul seiring dengan pembukaan Istana Kebahagiaan oleh Berdymukhamedov pada hari Jum’at pekan lalu. Istana tersebut akan menjadi tempat di mana para pengantin baru mendaftarkan pernikahan mereka.
“Disarankan bagi pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka di istana untuk menanam pohon di taman terdekat dan merawatnya. Akan menyenangkan jika tidak lama setelah menikah, pasangan yang merayakan tanggal dan peringatan penting, ulang tahun keluarga, datang ke taman dan menanam pohon baru sebagai kenangan,” katanya. Sehingga tempat tersebut menjadi “oase hijau”.
Turkmenistan adalah sebuah negara di baratdaya Asia Tengah yang berbatasan dengan Kazakhstan, Iran dan Afghanistan. Sekitar 80 persen dari lima jutaan total populasinya beragama Islam. Dua presiden Turkmenistan terakhir adalah pemimpin yang tergolong memiliki pemikiran aneh. Belum lama ini Berdymukhamedov menyematkan gelar Pahlawan Turkmenistan bagi dirinya sendiri. Sementara pendahulunya, Saparmurat Niyazov, ketika berkuasa memenuhi ibukota Ashgabat dengan monumen peringatan untuk dirinya dan ibunya.*
Keterangan foto: Gurbanguly Berdymukhamedov.[afp]