Hidayatullah.com—Sekitar satu juta pendukung pemimpin Syiah Muqtada Al Sadr berdemonstrasi di kota Basrah, Iraq sebelah selatan, guna menuntut kondisi hidup yang lebih baik, lansir Euronews, Senin (19/03/2012).
Peti-peti mati bertuliskan “listrik” dan “pendidikan” diusung oleh para demonstran. Sudah sembilan tahun sejak invasi Amerika Serikat ke negara itu, kondisi rakyat Iraq masih saja diliputi kemiskinan.
Membaca pernyataan dari Muqtada Al Sadr, jurubicaranya Assad Al Nasiri mendesak rakyat Iraq agar bersatu dan mengalahkan Amerika Serikat, Israel dan “musuh-musuh” lainnya.
Al Sadr memimpin perlawanan menentang kehadiran tentara AS, sebelum Washington menarik pasukannya. Namun, kini ia bergabung membentuk koalisi di pemerintahan dengan partai tokoh Syiah lainnya, Nuri Al Maliki, yang didudukkan ke kursi perdana menteri Iraq atas dukungan pemerintah Amerika Serikat. Perdana Menteri Nuri Al Maliki dan kelompok Syiah hingga sekarang menguasai pemerintahan Iraq pasca digulingkannya Saddam Hussein.
Perdana Menteri Nuri Al Maliki mengeluarkan perintah penangkapan atas Wakil Presiden Iraq Tariq Al Hashimi, salah satu dari segelintir perwakilan Muslim di pemerintahan, dengan tuduhan tanpa bukti mendalangi aksi terorisme. Perintah penangkapan itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah Washington selesai menarik hampir seluruh pasukannya dari Iraq pada akhir Desember 2011.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/