Hidayatullah.com–Intervensi militer Barat di Suriah akan menyebabkan “gempa bumi” yang “akan membakar seluruh kawasan,” kata Presiden Bashar al-Assad mengingatkan, menyusul maraknya tuntutan demonstran agar diterapkan zona larangan terbang atas negara mereka.
Sebagaimana dilansir Associated Press (30/10/2011), peringatan tersebut disampaikan Al-Assad dalam wawancaranya dengan Sunday Telegraph.
Presiden Suriah itu juga mengatakan bahwa intervensi dari luar yang menentang rezimnya, akan menjadikan Suriah seperti Afghanistan.
“Suriah adalah daerah penghubung sekarang di kawasan ini. Ia adalah daerah patahan, jika Anda bermain-main dengan tanah ini, maka akan mengakibatkan gempa bumi,” kata Assad.
“Apakah kalian ingin melihat satu Afghanistan lagi, atau puluhan Afghanistan lainnya?”
“Apapun yang terjadi di Suriah, maka akan membakar seluruh kawasan ini. Jika rencananya adalah untuk memecah belah Suriah, maka berarti memecah seluruh kawasan ini,” tegas Assad.
Aksi demonstrasi massa besar-besaran di Suriah terjadi menyusul aksi serupa yang lebih dulu dialami Tunisia, Mesir dan Libya. Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 3.000 orang telah menjadi korban tewas sejak bentrokan antara pemerintah dengan rakyat terjadi pada pertengahan Maret lalu.
Merujuk pada sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa yang datang bertubi-tubi, Assad mengatakan bahwa negara-negara Barat bersatu untuk memberikan tekanan yang lebih kuat kepada pemerintahannya.
“Tapi Suriah berbeda pada setiap aspeknya dari Mesir, Tunisia dan Yaman. Sejarahnya berbeda. Politiknya berbeda,” kata Assad.
Assad menggambarkan konflik yang terjadi di negaranya sebagai “pertarungan antara islamisme dan pan-arabisme.” Ia menunjuk pada partainya, Baath, yang berideologi sekuler dan Al Ikhwan Al Muslimun, yang digempur oleh rezimnya pada tahun 1982.
“Kami telah memerangi Al Ikhwan Al Muslimun sejak 1950 dan kami masih terus melawannya,” kata Assad.*