Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Prancis Alan Juppe mengatakan, Senin (7/11), bahwa dalam minggu depan Eropa akan membahas mengenai pembekuan aset Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Sementara itu, Uni Eropa terus berusaha mendorong Saleh untuk mundur, sesuai dengan ketentuan dari inisiatif GCC.
Usai bertemu dengan peraih Nobel Perdamaian asal Yaman, Juppe mengatakan bahwa Eropa akan membahas pembekuan aset Saleh tersebut sesegera mungkin. Dia juga menjelaskan bahwa topik tersebut telah diagendakan dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pekan depan. Demikian diberitakan Aljazeera.
Juppe juga mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan Eropa juga siap membicarakan mengenai cara pelaksanaan resolusi tersebut. Namun dia menegaskan bahwa langkah tersebut akan lebih efektif jika oposisi Yaman bersatu dengan lebih baik lagi.
Dia menambahkan, resolusi PBB terhadap Yaman akan membuka jalan bagi penyelidikan untuk melihat apakan ada kejahatan yang dilakukan rezim Saleh yang dapat diseret ke pengadilan internasional.
Pada 21 Oktober lalu, Dewan Keamanan PBB telah mendesak pemerintah Yaman untuk menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa Presiden Saleh akan mundur.*