Hidayatullah.com–Pendaftaran peserta pertemuan dewan tradisional di Afghanistan, Loya Jirga, mulai dibuka hari Sabtu, demikian dikatakan jurubicara penyelenggara Jirga sebagaimana dilansir Xinhua dari media setempat Daily Outlook Afghanistan, Ahad (12/11/2011).
Lebih dari 2.000 orang, termasuk di dalamnya tokoh-tokoh berpengaruh dari seluruh penjuru negeri, mantan dan anggota parlemen, 30 persen anggota dewan provinsi, organisasi masyarakat, pihak swasta, akan mengikuti pertemuan itu. Demikian pula dengan para tokoh agama, tetua suku, perwakilan pengungsi Afghanistan di Pakistan, Iran, AS dan Eropa, serta perwakilan dari para penyandang cacat.
Di tengah berkembangnya kabar bahwa Jirga akan dibatalkan, Presiden Hamid Karzai dalam pernyataannya Sabtu kemarin menegaskan bahwa Jirga harus dilaksanakan sesuai rencana.
Sebagian anggota majelis rendah parlemen Afghanistan meragukan keberhasilan pertemuan yang akan datang itu. Mereka menganggap rapat Jirga melanggar konstitusi. Sebanyak 171 dari 249 anggota parlemen mendaftarkan diri untuk menghadiri pertemuan tersebut.
Agenda Loya Jirga pada 16 Nopember besok membahas pro dan kontra usulan perjanjian kerjasama strategis antara Afghanistan dan Amerika Serikat, serta mekanisme perdamaian. Termasuk perdamaian dengan Taliban, yang tersingkir dari pemerintahan setelah Amerika Serikat datang menginvasi Afghanistan pada 2001.
Dalam pernyataan yang dimuat situs pendukungnya beberapa hari lalu, Taliban mengatakan, Loya Jirga yang diadakan besok adalah sebuah tipuan pemerintah Afghanistan dan Amerika Serikat untuk memberikan legitimasi atas kehadiran pasukan Amerika di tanah Afghanistan. Dan pertemuan tersebut mencoreng kehormatan dari tradisi Loya Jirga masyarakat Afghanistan.
Pertemuan rencananya akan ditempatkan di lingkungan kampus Universitas Politeknik di Kabul, dengan menggunakan tenda besar. Untuk menjamin keamanan, para mahasiswa diliburkan dari kegiatan belakar selama beberapa hari dan pasukan ditempatkan di sekitar lokasi dan jalan menuju temapt pertemuan.*