Hidayatullah.com–Action Group for Palestinians of Syria (AGPS), lembaga pengawas hak asasi manusia yang memantau situasi pengungsi Palestina di Suriah yang dilanda perang melaporkan embargo terhadap Kamp Pengungsi Palestina di Yarmuk yang dilakukan oleh rezim Bashar Assad telah memasuki hari ke-1000 berturut-turut.
Embargo membuat para pengungsi sangat menderita. Lembaga yang berbasis di London ini menerangkan, sejak 8 September 2014 tentara rezim Bashar telah memutus pasokan air ke Kamp Pengunsi di Yarmuk setelah sebelumnya mereka memutus pasokan listrik.
Juga dilanjutkan dengan pemutusan pasokan bahan-bahan makanan, medis dan lain-lain, tulis laman palestinetoday.net dalam bahasa Arab.
Selain itu para pengungsi dilarang keluar-masuk melalui jalan utama kamp yang telah dikuasai pihak keamanan Suriah yang mendukung rezim Bashar.
Pihak AGPS juga menerangkan bahwa serangan yang berulang-ulang serta embargo yang tak ada hentinya terhadap kamp pengungsian menyebabkan terhentinya pengoprasian fasilitas-fasilitas medis.
Tim kesehatan dilaporkan banyak yang meninggal ataupun terluka terkena serangan pesawat tempur dan tembakan mortir.
Derita para pengungsi Palestina di Kamp Pengungsian di Yarmuk tak berhenti di situ, karena tentara ISIS berhasil menguasai tempat itu pada awal April 2015 sehingga banyak dari tim medis yang berada dibawah tekanan dan ancaman mereka.*/Fadli Maskur