Hidayatullah.com—Setelah hampir sebulan terisolasi akibat diblokade dan diserang kaum pemberontak Syi’ah Al Houti (Al Khutsiyin), pesantren Dar al Hadits di Yaman akhirnya bisa mendapat akses bantuan.
Dalam perkembangan terbaru dilaporkan, usai shalat Ashr, hari Jumat (02/12/2011) kemarin, sembilan mobil dari Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah datang membawa bahan makanan.
Kabar ini berdasarkan laporan seorang santri Dar Al Hadits, asal Indonesia bernama Hasan sebagaimana dilaporkan dalam situs isnad.net.
“Sebelum ‘Ashr (Jum’at kemarin) kami ditembaki, banyak orang kafir dan muslim awam yang lebih rohmah dari pada rofidhoh. Ba’da ‘Ashr 9 (sembilan) mobil dari palang merah dan bulan sabit merah datang bawa bahan pangan dll,” tulisnya.
“Beberapa menit yang lalu 3 (tiga) truk tronton berbendera palang merah dengan muatan penuh bahan makanan telah tiba di Dammaj, sebelumnya siang tadi rombongan tersebut dihujani hawn, semoga rombongan kabilah segera menyusul merangsek masuk dammaj,” ujar santri lain.
Sebelumnya, situs resmi Palang Merah Internasional mengatakan kesulitannya dalam merangsek masuk membawa bantuan makanan akibat akses desa yang terisolasi di Gubernuran Dammaj utara Sa’ada.
“Kami prihatin mengenai situasi di Dammaj,” kata Eric Marclay, kepala delegasi Palang Merah di Yaman. “Ribuan orang yang tinggal di bagian Sa’ada telah ditolak aksesnya, termasuk kebutuhan sehari-hari mereka meliputi makanan dan obat-obatan dasar, suatu hal yang mengambil korban pada penduduk di sana, yaitu orang sakit, orangtua , wanita dan anak-anak ,” tegasnya.
Sebelumnya juga diberitakan di media ini, sekitar 100 lebih santri asal Indonesia yang sedang sekolah di Dar al Hadits, Dammaj, Yaman, menolak dievakuasi pihak pemerintah Indonesia (KBRI) meski keadaan amat mempritinkan.
Mereka tetap tinggal dan bertahan, tak lain karena ingin “berjihad” melawan serangan kelompok pemberontak Syi’ah yang dikenal penentang pemerintah Yaman ini.*