Hidayatullah.com–Suriah hari Kamis menutup pintu perbatasannya dengan Turki, seiring dengan meningkatnya ketegangan Ankara dengan Damaskus, menyusul sanksi yang dijatuhkan Turki.
Kantor berita semi resmi Turki, Anatolia, melaporkan (08/12/2011), seorang gubernur Turki mengatakan bahwa pihak Suriah menutup pintu perbatasan Nusaybin di sebelah tenggara Provinsi Mardin, dengan alasan ada pekerjaan pemeliharaan yang harus dilakukan.
“Mereka mengatakan pada kami akan membuka pintu perbatasan jika pekerjaannya telah selesai,” kata Murat Girgin, dikutip Xinhua.
Sekitar 100 orang, termasuk warga Suriah, ditolak masuk kota Kamisli di wilayah Suriah, dan terpaksa menunggu di sisi Turki.
Pada 30 Nopember 2011 Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengumumkan serangkaian sanksi atas Suriah, termasuk pembekuan aset milik pemerintah yang ada di Turki, blokade pengiriman senjata lewat Turki, larangan perjalanan bagi pejabat Suriah, dan pembekuan kerjasama bank sentral kedua negara.
Turki, yang sebelumnya adalah sekutu dekat Suriah, menerapkan sanksi itu karena pemerintah Damaskus tidak menghentikan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap para pengunjuk rasa penentang rezim Presiden Bashar Al Assad.*