Hidayatullah.com–Kelompok Voice of the Silent Majority Mesir, Sabtu (31/12/2011), mengeluarkan pernyataan yang menentang campur tangan Amerika Serikat terkait pemeriksaan LSM-LSM asing oleh pemerintah Kairo.
Pasukan keamanan memeriksa apa yang disebut organisasi “mencurigakan dan tidak berizin” yang bekerja di tanah Mesir dan di bawah hukum Mesir. Kata Silent Majority dalam pernyataannya.
“Kami menolak intervensi tidak tahu malu tersebut, dan siapapun rakyat Mesir yang bermartabat pasti akan menolaknya,” tegas Silent Majority, dikutip Al Mishry Al Yaum (31/12/2011).
Pada hari Kamis lalu, pihak keamanan dan kejaksaan Mesir menggeledah 17 kantor organisasi non-pemerintah, termasuk beberapa di antaranya LSM-LSM penerima dana operasional dari pemerintah Amerika Serikat.
Menanggapi tindakan aparat Mesir terhadap LSM-LSM yang didanainya, Washington mengancam akan membekukan bantuan tahunan militer untuk Kairo sebesar 1,3 milyar dolar, jika operasi pemeriksaan itu terus dilakukan.
Menurut kantor berita MENA, penggeledahan itu merupakan bagian dari pemeriksaan terhadap organisasi-organisasi penerima bantuan asing yang beroperasi di wilayah Mesir.
Silent Majority memperingatkan pihak asing yang ingin mencampuri urusan dalam negeri Mesir.
“Keamanan nasional Mesir adalah garis merah yang tidak akan kami biarkan untuk diterobos atau dikompromikan,” tegas kelompok itu.
Silent Majority mengkritik pemerintah Amerika Serikat dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang mengecam Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata dan pemerintah Mesir atas penggeledahan itu.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dan Dubes AS untuk Mesir Anne patterson berbicara kepada beberapa pejabat tinggi Mesir, termasuk pimpinan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, untuk menekan Mesir supaya memperbolehkan LSM-LSM tersebut beroperasi seperti semula.
Kelompok Silent majority menyeru agar rakyat Mesir berdiri di belakang pasukan dan pemerintah Mesir, seraya menambahkan bahwa seluruh kelompok dan kekuatan politik harus mengesampingkan konflik di antara mereka dan bersatu bersama-sama mempertahankan kepentingan negara.
“Musuh-musuh menunggu kita, dan kita harus siap mempertahankan Mesir dengan segala daya dan upaya melawan musuh negara baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Silent Majority.*