Hidayatullah.com–Mantan Ketua Badan Atom Internasional (IAEA) Muhammad ElBaradei, Sabtu (14/1), menarik diri dari persaingan calon presiden Mesir mendatang. Selain itu, dia juga mengkritik kinerja Dewan Militer dalam urusan negara pasca diturunkannya Presiden Hosni Mubarak.
“Hati kecil saya belum mengizinkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden ataupun jabatan pemimpin lainnya, kecuali hanya dalam sistem demokrasi yang sesungguhnya. Yang diambil dari demokrasi adalah intinya, bukan sekedar bentuknya,” tutur ElBaradei kepada pers, dikutip Al Jazeera.
ElBaradei menilai bahwa sepertinya revolusi belum terjadi dan sistem pemerintahan dengan rezim lama belum berubah.
Namun ElBaradei menegaskan bahwa mundurnya dirinya dari pencalonan presiden bukan berarti dia lari dari medan perjuangan. Akan tetapi, tambahnya, langkah dia tersebut adalah bagian dari pengabdian kepada negara yang besar lagi dari luar kekuasaan.
ElBaradei juga mengkritik jalannya pemerintahan yang dikendalikan oleh Dewan Militer sejak pecahnya Revolusi 25 Januari hingga sekarang. Menurutnya, Dewan Militer menjalankan pemerintahan dengan tidak ada pengalaman dan pengetahuan.
Tambahnya lagi, buruknya urusan pemerintahan justru akan menjauhkan rakyat Mesir dari tujuan Revolusi 25 Januari 2011.
“Seperti yang kita rasakan sekarang, bahwa sistem rezim dahulu belum runtuh,” tegar ElBaradei.