Hidayatullah.com—Guna menarik minat para wanita menjadi polisi wanita (polwan), pemerintah Afghanistan meluncurkan sinetron baru yang diharapkan mampu mendorong wanita mau bekerja menjadi petugas keamanan.
Dilansir dari Radio Nederland (11/04/2012), koran pagi Belanda Volkskrant mewawancarai polwan bernama Fariba. Ia belum lama ini mendapat pelatihan dari polisi Belanda di Provinsi Kunduz dan mendapat angka tertinggi.
Koran itu juga mewawancarai Sahar, pemeran polwan dalam sinetron tersebut. “Kami sengaja memberikan peran utama kepada perempuan. Kami mau menunjukkan bahwa Afghanistan membutuhkan polisi perempuan,” kata pemain sinetron yang juga mendapatkan kursus komando dan pelatihan polisi dalam kehidupan nyata itu.
Namun, pilihan Fariba untuk menjadi polisi dan Sahar menjadi pemeran polisi dalam sinetron, kabarnya mendapat tentangan dari kelompok Taliban. Kelompok tersebut katanya menjarah rumah Fariba.
Meskipun demikian, keduanya wanita itu mengaku tidak takut dan pantang menyerah. “Saya percaya Allah dan akan meneruskan kegiatan saya,” kata Sahar.
Perempuan Afghanistan sering terlibat dalam aksi penyelundupan narkoba, dengan modus menyembunyikan barang haram itu dibalik pakaian mereka yang tertutup rapat. Polisi pria tidak dapat memeriksa wanita yang diduga menyelundupkan narkoba, sebab akan dianggap sebagai pelecehan.*