Hidayatullah.com–Khairat Syathir, calon presiden dari Ikhwanul Muslimin yang tereleminasi meminta Ketua Komite Tertinggi Pemilihan Umum dan beberapa anggotanya yang dianggap masih setia kepada rezim Mubarak agar diganti. Demikian dilansir BBC Arab (18/04/2012).
Dalam wawancara eksklusif dengan BBC, Syatir menegaskan bahwa permintaannya itu akan diperkuat dengan aksi mobilisasi jutaan masa pada hari Jum’at nanti.
Syathir juga mengatakan, Al Ikhwan al Muslimun telah memantau komunikasi antara Komite Tertinggi Pemilihan Umum dengan Dewan Militer dalam beberapa hari lalu. Dia menegaskan bahwa Dewan Militer telah melakukan intervensi untuk menyingkirkan beberapa kandidat presiden.
Dalam menanggapi pertanyaan tentang sumber informasi yang dibeberkannya tersebut, Syathir hanya mengatakan, “Ikhwan berada di mana-mana.”
Syathir menegaskan, “Rakyat Mesir dan Ikhwanul Muslimin tidak akan menerima hasil pemilu presiden jika terdapat banyak penipuan, dan (kami) akan turun ke jalan dan menetap di sana.”
Mengenai pencalonan Al Ikhwan al Muslimun dalam pemilu presiden mendatang, Syathir menjelaskan bahwa kelompoknya akan mempertimbangkan kembali masalah tersebut jika memang ada peluang untuk bertarung dalam pilpres.
Menurut pengamatannya, Syathir menilai bahwa calon presiden yang didukung oleh partai politik atau kelompok, memiliki peluang lebih besar daripada calon perseorangan.*