Hidayatullah.com–Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengecam rangkaian foto yang memperlihatkan tentara Amerika Serikat berpose dengan jenazah pejuang dan pembom bunuh diri, sebagai tidak manusiawi.
Dalam salah satu foto terlihat tentara Amerika Serikat memegang potongan kaki dari jenazah seorang pembom bunuh diri.
“Sangat memuakkan untuk mengambil foto dengan bagian tubuh dan memperlihatkan foto itu kepada orang lain,” katanya dalam sebuah pernyataan, Kamis 19 April, dikutip BBC.
Dia menambahkan diperlukan percepatan penarikan mundur tentara asing untuk menjamin agar insiden seperti itu tidak terulang.
“Satu-satunya jalan untuk mengakhiri pengalaman yang pahit seperti itu adalah melalui percepatan dan transisi sepenuhnya tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan,” kata Karzai.
Saat ini pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat memiliki sekitar 130.000 personil di Afghanistan untuk membantu pemerintah Karzai dalam melawan pemberontakan Taliban sambil menyerahkan tanggung jawab kepada pasukan Afghanistan.
Rencananya penarikan mundur pasukan asing dari Afghanistan baru akan berlangsung pada akhir 2014 namun NATO dilaporkan akan membahas waktu penarikan mundur pasukannya dalam pertemuan puncak di Chicago bulan depan.
Semakin buruk
Gedung Putih sudah mengeluarkan pernyataan mengecam foto tersebut dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, berjanji akan menyelidiki kasus itu dan mereka yang bertanggung jawab akan mendapat hukuman.
Bagaimanapun Panetta menyesalkan LA Times yang memutuskan untuk menerbitkan foto-foto tersebut.
Foto-foto yang mengundang kecaman tersebut diambil pada tahun 2010 dan diterbitkan oleh harian Los Angelese Times, Rabu 18 April 2012.
Sementara itu pejuang Taliban sudah mengeluarkan pernyataan mengecam foto-foto tersebut dan bertekad akan melakukan balas dendam.
Insiden terbaru ini makin memperburuk citra tentara Amerika Serikat di mata warga Afghanistan setelah pada bulan Januari, muncul video yang memperlihatkan marinir Amerika Serikat mengencingi jenazah pendukung Taliban.
Setelah itu berlangsung pembakaran al-Quran oleh tentara Amerika Serikat di pangkalan militer Bagram, di pinggiran ibukota Kabul. Aksi pembakaran Quran ini menimbulkan kemarahan warga Afghanistan dan unjuk rasa yang diwarnai kekerasan menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk dua tentara AS.
Bulan Maret seorang tentara AS menyerbu sejumlah rumah di Provinsi Kandahar dan melepas tembakan secara serampangan sehingga menewaskan 16 orang. Sebagian korban adalah anak-anak dan perempuan.
Jauh sebelum ini, tahun 2004, tentara pendudukan Amerika Serikat juga memperlakukan tahanan Iraq di penjara Abu Ghraib secara tak manusiawi. Data menyebutkan, wanita dan anak-anak diperkosa, bahkan tahanan disiram dengan kotoran manusia.*