Hidayatullah.com—Khartoum merayakan keberhasilan mereka mengusir pasukan negara Sudan Selatan dari wilayahnya yang diduduki oleh tetangganya itu. Lansir Euronews (21/04/2012).
Pasukan Sudan Selatan menduduki wilayah kaya minyak Heglig yang diambilnya dari Sudan. Setelah selama lebih dari satu pekan mereka pun menyerah dari pasukan Sudan dan meninggalkan wilayah tersebut.
Dalam pidato perayaan kemenangan itu, Presiden Sudan Umar Al Bashir mengancam akan menutup pipa saluran minyak ekspor dari Sudan Selatan.
Setelah terlibat perang saudara selama puluhan tahun, Sudan Selatan mengumumkan kemerdekaan dari Sudan pada Juli 2011, berdasarkan perjanjian damai tahun 2005.
Sebagian besar daerah kaya minyak di wilayah tersebut berada di bagian selatan. Namun, wilayah Heglig secara internasional diakui sebagai bagian dari negara Sudan. Penduduk Sudan mayoritas beragama Islam, sementara Sudan Selatan yang beribukota di Juba kebanyakan penduduknya menganut Kristen.
Pihak selatan berdalih, penarikan pasukan mereka dari wilayah konflik itu merupakan respon atas seruan para pemimpin dunia. Namun, mereka masih beranggapan bahwa wilayah sengketa itu termasuk dalam bagian wilayah negara Sudan Selatan.*