Hidayatullah.com—Wakil ketua kelompok oposisi Sudan pimpinan Hassan Al Turabi sudah ditahan selama empat bulan lebih dan diselidiki oleh polisi dengan tuduhan “menciptakan perang melawan negara,” kata seorang pejabat Partai Kongres Populer, Sabtu (12/05/2012) dilansir AFP.
Ibrahim Al Sanusi dan beberapa tokoh PKP lain ditahan di bandara Khartoum pada bulan Desember 2011 setibanya dari lawatan ke Kenya dan Sudan Selatan.
“Kemarin mereka dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan,” setelah mendekam selama empat bulan lebih di rumah tahanan badan intelijen Sudan, kata pengacara mereka Hassan Abdullah Al Hussein, yang juga sekretaris HAM partai tersebut.
Secara informal, salah satu penyidik mengatakan kepada Al Hussein bahwa rekannya dituduh “menghancurkan sistem konstitusional negara, berperang melawan negara dan Angkatan Bersenjata Sudan.”
Tidak ada penjelasan detil lain yang diberikan polisi, kata pengacara yang mengaku tidak diperbolehkan menemui kliennya itu.
Menurut Al Hussein, polisi tidak punya bukti kuat untuk menjerat mereka. “Kegiatan partai kami tidak tertutup,” ujarnya.
Pada Februari lalu, Hassan Al Turabi menuduh intelijen Sudan memata-matai kantor partainya. Al Turabi mengatakan bahwa intelijen menuduh secara salah bahwa partainya berencana melakukan kudeta bersamaan dengan aksi demonstrasi rakyat.
Turabi mengakui bahwa ia berusaha untuk melengserkan pemerintah Presiden Umar Al Bashir yang telah berkuasa selama 23 tahun. Namun, melalui revolusi rakyat dan bukan kekuatan senjata.
Sebelumnya, Hassan Al Turabi berada dalam satu kubu dengan Al Bashir. Ia menjadi lawan Al Bashir setelah melancarkan banyak kritik tajam kepada pemerintahan bekas teman politiknya itu.*