Hidayatullah.com—Hakim Mahkamah Konstitusi Mesir Tahani Al Gebali membantah artikel New York Times yang mengutip pernyataan dirinya, tentang masukan kepada dewan militer agar menunda penyerahan kekuasaan, lapor Egypt Independent.
Kepada koran pemerintah Al Ahram, Rabu (4/7/2012), Gebali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan wawancara dengan koran Amerika Serikat itu.
Dalam artikel yang dipublikasikan hari Selasa, koresponden New York Times di Kairo David D Kirkpatrick melaporkan, Gebali “telah menasehati para jenderal agar tidak menyerahkan kekuasaan kepada sipil sampai konstitusi ditulis.”
Hakim wanita pertama di Mahkamah Konstitusi Mesir itu mengatakan, akan menuntut New York Times dan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah diwawancarai untuk tulisan tersebut.
Gebali yakin, kampanye menjelek-jelekkan dirinya adalah akibat dari “penolakannya atas pernyataan yang dibuat Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang mengatakan bahwa sistem peradilan Mesir dipolitisasi.”
Clinton mengeluarkan pernyataan itu bulan lalu, saat Mahkamah Konstitusi mengumumkan bahwa pemilihan umum parlemen Mesir 2011 tidak sah dan memerintahkan Dewan Militer agar membubarkan parlemen.*