Hidayatullah.com–Estelleh, sebuah kapal uji coba untuk aksi menembus blokade Jalur Gaza sudah memulai perjalanannya dari Swedia. Kapal yang akan diberi nama Freedom Flotilla III merupakan aksi lanjutan kemanusiaan dari kapal Freedom Flotilla I yang diberangkatkan pada tahun 2010.
Saat itu kapal Freedom Flotilla I kandas di lautan Mediterania setelah mendapat pengepungan dari angkatan laut Zionis-Israel. Kala itu tercatat sembilan aktivis kemanusiaan tewas, dan sisanya mengalami luka-luka. Termasuk seorang wartawan Kelompok Media Hidayatullah (KMH)juga menjadi sasaran tembak tentara Israel.
Sedangkan, kapal Freedom Flotilla II pada tahun 2011, sendiri terpaksa berhenti di Yunani. Karena pemerintah Yunani saat itu mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan pemerintahan Tel Aviv untuk melarang pemberangkatan kapal tersebut.
“Kami berharap dapat membangun opini dukung yang bisa menekan pemerintah kami agar tidak melarang kami berangkat. Saat ini di Swedia dan negara-negara Scandinavian juga Eropa sangat siap untuk menembus blokade jalur Gaza,” jelas Mikael Lofgren, Kordinator media dalam aksi ketiga Freedom Flotilla ini seperti dikutip thedailynewsegypt.com.
Mengenai kemungkinan bahwa kapal akan dicegat oleh Zionis-Israel, seperti yang terjadi di Freedom Flotilla I, Mahfouz Kabariti salah seorang kordinator aksi mengatakan jika Israel masih melakukan hal yang sama dengan kapal ketiga ini, maka itu akan menjadi bukti Israel negara yang tidak menghormati hukum international.
“Sikap itu akan menjadi pesan kepada dunia, bahwa Israel tidak akan menghentikan penjajahannya atas 1,5 juta (warga Gaza), ” jelas Kabariti.
Kapal Freedom Flotilla III ini sendiri akan diikuti aktivis kemanusiaan dari berbagai negara. Mulai dari dunia Islam sampai ke negara seperti Prancis, Italia, Spanyol, Yunani, Kanada, Amerika Serikat, hingga Australia.*