Hidayatullah.com—Seorang rabi Yahudi terkemuka di Israel pimpinan sekolah agama Har Hamor Yeshiva menyatakan bahwa “tempatnya wanita adalah di rumah dan domain wanita bukan pada aktivitas sosial.”
Dilansir koran Zionis Haaretz (31/07/2012) kemarin, “fatwa” itu dikeluarkan rabi Zvi Tau untuk kalangan internal.
Zvi Tau dikenal sebagai rabi Yahudi Orthodoks yang lebih ekstrim dibanding warga Israel pada umumnya.
Menurut Tau, pendidikan yang terlalu banyak bagi wanita “akan membahayakan kehidupan negara.”
Haaretz menyebut pemikiran Tau sebagai radikal, lebih dari sekedar orthodoks.
Rabi Yahudi kelahiran Austria itu kerap menulis bahwa peran wanita dan pria itu berbeda dalam kehidupan. Menurutnya, “perempuan lebih memiliki kekuatan emosional, sementara pria lebih menggunakan akalnya. Karena kebutuhan alaminya, maka wanita tidak perlu menjejali diri mereka dengan “ilmu pengetahuan dan moral yang mendalam, melainkan cukup dengan merawat, melahirkan, memberi makan dan membesarkan anak-anak.”
Tau menambahkan, tren di dunia yang membolehkan wanita mendapatkan pendidikan yang sama dengan pria dan mengejar kesetaraan, hanya akan memberikan keuntungan jangka pendek. Sedangkan efek jangka panjang tren itu “akan membahayakan kualitas kehidupan negara dan masyarakat, sebab sifat alami perempuan tidak akan disadari dan akan terbawa arus dunia. Masyarakat dan negara harus dibangun dengan menyempurnakan sifat khusus yang tertanam pada wanita.”
Menurut Tau, anak-anak yang dilahirkan dari pasangan, yang ibunya mengabdikan diri pada karir, akan tumbuh menjadi anak “yang lemah dan lembek.”
Menurut Haaretz, Tau menyimpulkan bahwa “rumah adalah habitat alami bagi wanita untuk mengekspresikan kecenderungan (sifat) khususnya … bukan aktivitas sosial. Di rumah, tanpa kesibukan (karir) … adalah tempat di mana wanita bisa secara penuh menjalani kehidupannya.
Dua bulan sebelumnya, Tau mengeluarkan “fatwa” untuk kalangan internal yang disebut “yang menciptakan saya seperti kehendaknya,” yang merupakan kutipan dari doa yang diucakan wanita Yahudi setiap pagi, tentang tempat wanita yang baik menurut Torah (Taurat).*