Hidayatullah.com—Dua tembakan senapan angin mengenai dinding luar sebuah masjid yang juga pusat pendidikan Muslim di pinggiran Chicago lewat tengah malam, kata Council on American-Islamic Relations (CAIR), Ahad (12/8/2012).
CAIR mengatakan bahwa suara tembakan terdengar oleh jamaah yang berada di luar masjid dan cukup kuat untuk merusak dinding bata masjid tersebut, lansir AFP.
Penembakan diduga dilakukan oleh seorang warga di sekitar lokasi masjid, yang memiliki sejarah menentang keberadaan masjid, kata CAIR cabang Chicago.
Kepolisian Morton Grove, FBI dan Kejaksaan AS sedang menyelidiki peristiwa itu.
“Ini jelas merupakan keadaan yang mengkhawatirkan yang harus ditanggapi serius oleh semua pihak,” kata Direktur Pelaksana CAIR-Chicago Ahmad Rehab dalam pernyataannya.
“Senjata yang diduga digunakan dalam kejadian ini cukup kuat untuk dipakai membunuh, dan proyektil dilaporkan jatuh beberapa inci saja dari kepala petugas keamanan yang sedang bertugas.”
Dilansir oleh Chicago Tribune (12/8/2012) yang mengutip keterangan aparat, seorang pria berusia 51 tahun menjadi tersangka pelaku penembakan atas masjid yang terletak di kawasan Morton Grove itu.
Polisi menyita sebuah “senapan angin berkecepatan tinggi” dari rumah David Conrad, yang tinggal di sebelah timur masjid. Conrad dijerat dengan tiga tuduhan penggunaan senjata api berlebihan dan satu tuduhan pengrusakan properti, yang semuanya merupakan tindak kriminal. Pria paruh baya itu dijadwalkan akan didengar pengakuannya pada hari Senin besok.
Chicago Tribune melaporkan, seorang petugas keamanan masjid sedang berjaga saat ia mendengar proyektil menghantam dinding luar masjid pada pukul 9:20 malam waktu setempat, kata kepala Kepolisian Morton Grove Mark Erickson.
“Dia sedang berjalan berkeliling di luar dan mendengar tembakan itu, lalu melaporkannya pada polisi,” kata Ericson.
Tidak ada korban terluka dalam kejadiaan itu.
“Karena kasus ini bersifat sensitif dan karena sebelumnya pernah terjadi tindak kriminal pengrusakan di sana, kami mengontak kantor kejaksaan Cook County,” kata Erickson.
Sementara itu jurubicara FBI Joan Hyde mengatakan dalam emailnya bahwa FBI tidak menangani kasus itu.
“Kasus itu ditangani oleh aparat setempat,” kata wanita itu, dikutip Chicago Tribune.
Muslim Education Center merupakan cabang dari Muslim Community Center, yang merupakan pusat Muslim tertua di negara bagian itu, kata Hyde dalam pernyataannya.*