Hidayatullah.com—Pengacara Matt Bissonnette, penulis buku tentang operasi pembunuhan Usamah bin Ladin oleh pasukan khusus angkatan laut Amerika Serikat, menyatakan bahwa tidak ada rahasia yang dibocorkan dalam buku hasil karya kliennya tersebut.
Hari Kamis (30/8/2012), pengacara Departemen Pertahanan AS Jeh Johnson mengirimkan surat kepada Bissonentte dan penerbit buku Penguin Putnam, berisi peringatan bahwa buku ‘No Easy Day’ telah melanggar perjanjian untuk tidak membongkar rahasia yang telah ditandatangani Bissonentte semasa masih bertugas di SEAL. Oleh karena itu Pentagon akan melayangkan gugatan hukum.
Robert Luskin, pengacara Bissonentte, mengklaim bahwa kliennya memang memandatangani perjanjian itu, tetapi perjanjian tersebut tidak mengharuskan ‘Mark Owen’ –nama samaran yang dipakai Bissonentte dalam buku tersebut–memberikan materi buku untuk dikaji sebelum diterbitkan.
Bissonentte “tetap yakin dia masih memenuhi kewajibannya,” kata Luskin dalam surat tanggapannya kepada Johnson, lansir Reuters (31/8/2012).
Luskin membenarkan bahwa kliennya menandatangani perjanjian tambahan pada tahun 2007 tentang kajian pracetak atau sebelum diterbitkan “dengan kondisi tertentu”. Namun menurutnya, sulit menentukan mana hal-hal yang bisa dianggap melanggar kewajiba menjaga rahasia.
Luskin menegaskan bahwa Bissonnette alias Owen memiliki hak untuk menceritakan kisahnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah poin yang diceritakan Bissonentte, dalam bukunya tentang operasi pembunuhan atas Usamah bin Ladin, berbeda dengan keterangan resmi dari Gedung Putih mengenai operasi tersebut.*