Hidayatullah.com–Negara Bagian Oklahoma berencana menggunakan gas nitrogen untuk melaksanakan eksekusi mati. Jika diimplementasikan maka Oklahoma menjadi daerah pertama di Amerika Serikat yang melakukannya.
Hal itu diumumkan oleh kepala kejaksaan setempat Mike Hunter dan direktur lembaga pemasyarakatan Joe Allbough.
Pelaksanaan hukuman mati ditangguhkan di Oklahoma selama tiga tahun terakhir di tengah-tengah masalah eksekusi dengan menggunakan metode suntik mati.
Hunter dalam konferensi pers hari Rabu (14/3/2018) mengatakan bahwa nitrogen mudah didapat dan tidak menimbulkan kematian yang menyakitkan.
Pihak-pihak berwenang selama beberapa bulan ke depan akan bekerja sama menggodok protokol baru, imbuh kedua orang itu seperti dilansir BBC. Tidak jelas kapan eksekusi mati akan dilakukan lagi.
Oklahoma meloloskan RUU yang membolehkam penggunaan gas nitrogen untuk eksekusi mati pada tahun 2015, menyusul kesulitan mendapatkan obat-obatan yang digunakan untuk prosedur suntik mati. Sejumlah perusahaan farmasi melarang obat-obatan produksinya dipakai untuk eksekusi terpidana mati.
Masa tunggu tak terbatas pelaksanaan eksekusi di negara bagian itu diumumkan pada Oktober 2015, setelah petugas-petugas penjara nyaris memberikan suntikan obat yang salah kepada terpidana mati Richard Glossip.
Oklahoma merombak keseluruhan tatacara eksekusi mati setelah kesalahan proses suntik mati Clayton Lockett di tahun 2014. Lockett kesakitan meregang nyawa selama lebih dari 40 menit.
Saat ini ada 7 terpidana mati yang sedang menunggu pelaksanaan eksekusi setelah mereka kalah dalam persidangan banding, lapor situs berita pemerintah setempat NewsOK.*