Hidayatullah.com—Berita seputar Usamah bin Ladin masih terus menjadi perhatian. Menteri Intelijen Iran mengatakan negaranya memiliki informasi yang dapat dipercaya jika pemimpin Al-Qaidah Usama bin Ladin telah meninggal karena penyakit yang diderita beberapa waktu yang lalu.
“Kami memiliki informasi yang dapat di percaya jika bin Ladin telah meninggal karena penyakit beberapa waktu yang lalu,” Heidar Moslehi memberitahu para wartawan di sela-sela rapat kabinet pada hari Ahad.
Ia mempertanyakan klaim Washington yang menyatakan jika bin Ladin terbunuh oleh pasukan Amerika dalam persembunyian di Pakistan pada tanggal 1 Mei.
“Jika militer AS dan aparat intelijen benar-benar menangkap atau membunuh bin Ladin, mengapa mereka tidak menunjukkannya (jenazahnya) mengapa mereka membuangnya ke laut?” tanya Moslehi.
“Ketika kami menangkap [pemimpin Jundallah Abdul Malik] Rigi, kami menunjukkannya dan juga menayangkan wawancaranya,” demikian dikutip ISNA sebagaimana yang dikatakan kepala intelijen tersebut.
Dengan memberikan berita yang salah, ujarnya, Gedung Putih berusaha memperkeruh keadaan regional dan memecah perhatian dari masalah dalam negeri mereka yang mulai “rapuh”.
Sebelumnya, Amerika mengklaim jika Usama bin Ladin terbunuh dalam pada tanggal 1 Mei di persembunyiannya di Pakistan.
Pejabat AS kemudian mengumumkan jika jenazah bin Ladin dikuburkan di laut, serta ‘asal bicara’ jika penguburan tersebut telah sesuai dengan hukum Islam, yang mengatakan penguburan harus dalam 24 jam setelah kematian.
Padahal, penguburan di laut bukanlah ajaran Islam dan Islam tidak memiliki jangka waktu untuk penguburan.
Pejabat AS juga mengklaim keputusan mereka untuk menenggelamkan jenazah karena tidak ada satu negarapun yang mau menerima jenazah bin Ladin, tanpa menjabarkan Negara mana saja yang dihubungi terkait masalah ini.
Para analis memiliki pertanyaan serius mengapa pejabat AS tidak memberikan izin tes DNA mengenai identitas jenazah sebelum penguburan yang terburu-buru itu?
Namun sebaiknya, kabar seperti ini, menunggu pernyataan resmi pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini,organisasi al-Qaidah sendiri.*