Hidayatullah.com–Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) sepakat menjalin kerjasama dalam berbagai bidang pendidikan. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara kedua universitas itu ditandatangani Senin (24/09/2012), di Kampus Internasional UTM, Kuala Lumpur.
Penandatanganan MoU itu langsung dilakukan oleh Rektor UIKA Dr. Ending Bahrudin dan Rektor UTM Prof. Dr. Zaini Ujang.
Delegasi UIKA yang hadir adalah Dr. Ruhenda (Wakil Rektor I), Dr. Nirwan Syafrin (Wakil Rektor IV), dan Dr. Adian Husaini (Ketua Program Doktor Pendidikan Islam).
Sementara diantara pihak UTM hadir antara lain Prof. Dr. Hamdani bin Saidi (Direktur Kampus Internasional UTM), Prof (Madya), Dr. Abdul Latiff Mohd Ibrahim (Deputi Direktur Kampus Internasional UTM), dan Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud (Direktur Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization/CASIS- UTM) dan sejumlah petinggi kampus.
MoU UIKA-UTM ini merupakan kelanjutan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Direktur Pasca Sarjana UIKA Prof. Dr. Dididn Hafidhuddin dan Direktur CASIS UTM Prof Wan Mohd Nor di UIKA Bogor, tahun lalu.
Di antara isi MoU adalah bahwa UTM memberikan kesempatan kepada UIKA untuk mengirimkan dosen-dosen dan mahasiswanya untuk melanjutkan studi di UTM, khususnya pada tingkat Magister dan Doktor bidang Sains Teknologi dan Pemikiran Islam.
Kerjasama lain yang dimungkinkan adalah pembukaan kelas bersama bertaraf internasional dan juga penelitian bersama untuk penerbitan buku dan jurnal.
UTM merupakan kampus bertaraf internasional yang saat ini memiliki jumlah mahasiswa sekitar 23 ribu orang. Lebih dari 7000 di antaranya adalah mahasiswa peringkat Magister dan sekitar 4500 mahasiswa tingkat Doktor. Sedangkan jumlah mahasiswa internasional sekitar 4500 orang. Menurut Prof. Zaini Ujang, UTM akan terus berusaha meningkatkan jumlah mahasiswa peringkat Doktor dan juga menambah jumlah para peneliti post-doctoral.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UIKA Bogor menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa UIKA saat ini lebih dari 6.000 orang. Meskipun lebih kecil dari UTM, kata Dr. Ending, UIKA Bogor memiliki kekhasan dan keistimewaan khususnya di bidang Pengkajian Islam.
UIKA Bogor kini telah berumur 51 tahun dan telah menghasilkan ribuan alumni yang berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan. Dan saat ini, UIKA tengah serius mengembangkan pengkajian Islam yang bertaraf tinggi melalui pendidikan S2 dan S3 bidang Pendidikan Islam dan Ekonomi Islam, khususnya.
Mahasiswa S3 UIKA bidang Pendidikan Islam kini mencapai 160 orang dan telah meluluskan 26 orang doktor.
“Alhamdulillah, lulusan S3 UIKA telah menempati pos-pos penting, di berbagai tempat,” kata Dr. Ending Bahrudin, yang juga lulusan S3 UIKA Bidang Pendidikan Islam.
Dr.Nirwan Syafrin, Wakil Rektor yang menangani bidang kerjasama internasional mengaku sangat bersyukur dengan disepakatinya kerjasama dengan UTM.
Ia berharap MoU itu segera ditindaklanjuti dengan menyeleksi calon-calon mahasiswa S2 dan S3 yang akan dikirim ke UTM.
Sebab, mereka dimungkinkan mendapatkan prioritas dan bantuan pendidikan.
“Tapi, kualitas harus menjadi prioritas,” kata Dr. Nirwan. Sementara itu, Prof. Wan Mohd Nor berharap kerjasama UTM-UIKA akan mempercepat dan meningkatkan kaderisasi intelektual dalam pengembangan sains, teknologi, dan juga pemikiran Islam. *