Hidayatullah.com—Negara-negara asing yang telah menghabiskan banyak sumberdaya—terutama militer—di Afghanistan, sepertinya tidak mau begitu saja melepaskan cengkraman mereka atas negara di Asia Tengah itu. Sebagaimana dikatakan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afghanistan Jan Kubis, masyarakat internasional masih akan mendukung Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO akhir 2014.
“Afghanistan akan bekerja, akan membangun … dengan tantangan, dengan kesulitan yang mungkin lebih dari sekarang, tetapi masih akan membangun dan masyarakat internasional siap untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan untuk Afghanistan,” kata Kubis dalam arahan persnya di Kabul, Selasa (9/10/2012), dikutip Xinhua.
Pernyataan Kubis itu dikeluarkan satu hari setelah International Crisis Group (ICG) dalam laporannya mengatakan bahwa pemerintah Afghanistan akan tumbang setelah 100.000 pasukan asing meninggalkan negara itu sebelum tahun 2014, terutama jika dalam pemilihan umum presiden terdapat kecurangan.
Laporan LSM berbasis di Brussel Belgia itu dirilis beberapa hari setelah Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan bahwa pemilu presiden akan digelar tahun 2014 tepat pada waktunya dan penarikan pasukan asing serta ketidakamanan tidak akan mengganggu proses pemilu.
Kubis yang juga mengepalai UN Assistance Mission in Afghanistan (UNAMA), menyambut pernyataan Karzai yang mengatakan pemilu presiden akan digelar awal tahun 2014.
Selama konferensi internasional tentang Afghanistan di Jepang bulan Juli lalu, negara-negara donor berjanji akan mengucurkan dana lebih dari USD16 milyar sebagai bantuan pembangunan sepanjang tahun 2015. Sementara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di NATO juga menjanjikan bantuan dalam jumlah yang sama besar, guna mendukung operasional polisi dan tentara Afghanistan setelah penarikan pasukan asing.*