Hidayatullah.com–Partai politik terbesar ke dua Mesir yang berbasis masa komunitas Salafiyah sedang didera konflik intern, dimana ada dua kubu yang sedang berselish yakni antara kelompok pengkhutbah dan kelompok politikus, demikian lansir Al Jazeera (15/10/2012).
Muhammad Nur selaku juru bicara Hizb An Nur menyatakan bahwa sampai saat ini peraturan partai masih belum jelas, dan dinonaktifkannya salah satu ketua partai Dr. Imad Abdul Ghafur merupakan bagian dari konflik itu. Meski kubu lainnya menolak bahwa ada pemecatan, yang ada adalah bentuk mosi tidak percaya.
Ada dua kubu yang terlibat dalam konflik, yakni kubu para pengkhutbah yang mendukung Dr. Yasir Burhami yang dinilai merupakan orang yang dinilia merupakan penentu segala kebijakan di dalam partai dan para pendukung Imad Abdul Ghafur dari kalangan politikus.
Masih menurut Muhammad Nur, kedua orang itu merupakan pribadi yang benar-benar kontras. Imad Abdul Ghafur merupakan laki-laki yang tenang dan memahami bagaimana bergerak dalam perpolitikan sedangkan Dr. Yasir Burhami merupakan khatib di beberapa masjid. Dan di saat Dr. Yasir menolak adanya interaksi secara mendalam dengan Al Ikhwan Al Muslimun Imad Abdul Ghafur malah menjadi penasehat presiden Muhammad Mursy.