Hidayatullah.com—Kanselir Jerman Angela Merkel hari Sabtu (1/12/2012) menegaskan kembali dukungan negaranya atas negara Yahudi Israel, setelah sebelumnya mengecewakan Zionis dalam pemungutan suara pengakuan negara Palestina di PBB, karena bersikap abstain.
Jerman, yang akan menyambut kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beserta banyak menterinya pekan depan, memilih abstain dalam pemungutan suara pengakuan de facto atas negara Palestina yang berdaulat di Majelis Umum PBB hari Kamis lalu (29/11/2012).
Pemerintah Zionis berharap, Berlin akan bersikap sama seperti Amerika Serikat dan segelintir negara lain yang menolak resolusi pengakuan atas Palestina. Menurut Israel pertikaian masalah wilayah pendudukan di Tepi Barat dan Al Quds (Yerusalem) Timur hanya dapat diselesaikan lewat pembicaraan bilateral.
Jerman, yang dihantui oleh memori kelam rezim Nazi dan dongeng Holocaust, cenderung menjadi pendukung dan sekutu kuat negara Yahudi di level diplomatik.
“Jerman akan selalu berdiri di samping Israel dalam masalah ini (keamanan Israel),” kata Merkel dalam rekaman sambutan mingguannya, yang berbicara mengenai dukungan kuat Berlin atas Zionis dalam pertempuran terakhirnya melawan pejuang Palestina Hamas.
“Israel tidak hanya memiliki hak, melainkan juga kewajiban untuk melindungi warganya,” imbuh Merkel, dikutip Reuters.
Wanita itu menegaskan kembali bahwa Berlin mendukung solusi dua negara dan mendesak perundingan damai Palestina-Israel dilanjutkan.
Merkel tidak menyinggung resolusi PBB yag menaikkan status Palestina dari entitas menjadi “negara pengamat non-anggota”, yang setara dengan Vatikan dan berhak untuk menjadi anggota Mahkamah Kejahatan Internasional (ICJ).
Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle hari Kamis lalu menjelaskan alasan negaranya memilih abstain. “Di satu sisi kami melihat hak Palestina untuk memiliki negara sendiri. Tetapi di lain sisi, kami mengakui adanya tanggungjawab khusus atas Israel, dan atas perdamaian, serta stabilitas pembangunan di kawasan itu.”
Di Eropa, hanya Republik Ceko yang menentang pengakuan Palestina di PBB, sementara kebanyakan negara Eropa lainnya termasuk Prancis memilih untuk mendukung.
Kantor PM Netanyahu mengatakan bahwa perdana menteri Zionis itu berbicara lewat telepon dengan sejawatnya di Ceko, Petr Necas, dan akan mengunjungi Praha hari Rabu mendatang dalam rangkaian perjalanannya menuju Berlin guna “mengucakan terima kasih kepadanya.”*