Hidayatullah.com—Parlemen Rusia mendukung rancangan undang-undang yang melarang “propaganda homoseksual” lewat pemungutan suara hari Jumat (25/1/2013).
Dilansir Reuters, anggota majelis rendah parlemen Rusia Duma yang menolak RUU itu hanya satu orang saja. Dari 450 anggota Duma, suara pendukung RUU larangan mempromosikan homoseksual mencapai 388 suara dan hanya 1 suara menentangnya.
“Kita hidup di Rusia, bukan Sodom dan Gomorrah,” kata Dmitry Sablin dari Persatuan Rusia sebelum pemungutan suara di Duma. Sodom dan Gomorrah adah bangsa yang dalam Bibel diceritakan sebagai bangsa pelaku homoseksual.
“Rusia adalah sebuah bangsa berusia ribuan tahun yang dibangun di atas nilai-nilai tradisinya sendiri, yang bagi saya jauh lebih berarti ketimbang minyak dan gas bumi,” imbuh Sablin.
Menyusul persetujuan Duma atas RUU anti-homoseksual itu, terjadi bentrokan antara kelompok anti-homoseksual dengan kelompok pro-homoseksual di depan gedung Duma, lokasi yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari pusat pemerintahan Rusia di Moskow, Kremlin.
Kelompok anti-homoseksual yang mendukung RUU tersebut mengusung simbol-simbol Kristen Orthodoks Rusia berikut salib-salibnya. Mereka terteriak-teriak sambil melemparkan telur ke arah pendukung homoseksual yang sedang dihalau oleh petugas kepolisian. Pihak keamanan mengatakan, 20 orang ditahan terkait bentrokan tersebut.
Dalam RUU itu dinyatakan bahwa promosi atau acara-acara yang berkaitan dengan homoseksual dilarang digelar di seluruh wilayah Rusia. Bagi para pelanggar akan dikenai denda hingga 500ribu rubel atau sekitar USD16.600.
Gereja Kristen Orthodoks Rusia sudah menyuarakan dukungannya terhadap RUU itu, dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Vladimir Putin.
Sebelum diberlakukan, RUU itu harus melewati tiga tahap, yaitu persetujuan oleh majelis rendah (Duma), persetujuan dari majelis tinggi dan terakhir tanda tangan dar presiden Rusia.*