Hidayatullah.com– Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. H. Awang Faroek Ishak (AFI) merasa prihatin dengan kader-kader ulama yang dirasakan mulai berkurang. Menurutnya, ulama-ulama sekarang sudah semakin lanjut usia. Perlu dilakukan regenerasi guna kelanjutan estafeta keulamaan di Kaltim khususnya.
“Salah satu upaya kita, adalah dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada 31 ribu orang setiap tahun. Dari angka tersebut juga termasuk untuk biaya pendidkan bagi para kader-kader ulama,” ujar AFI saat meresmikan Gedung Jam’iyyah Ahlith Thariqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah Kaltim, di Samarinda baru-baru ini.
AFI pun meminta para tokoh-tokoh muslim di Kaltim agar mencari kader ulama yang potensial untuk disekolahkan. Kader-kader tersebut, harap Gubernur, nantinya diusulkan untuk dikirim ke pesantren-pesantren di Pulau Jawa maupun ke luar negeri.
“Saya sudah berbicara untuk dengan Rektor Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, terkait rencana membangun asrama mahasiswa disana, dengan tujuan agar para mahasiswa bisa menuntut ilmu dengan tenang dan nyaman,” ujar Awang lagi.
Gubernur Kaltim menegaskan, dirinya akan tetap konsisten agar syiar Islam di Kaltim benar-benar terus dikembangkan. Bahkan, menurutnya, Masjid Islamic Centre di Samarinda akan menjadi salah satu pusat keislaman yang dilengkapi berbagai fasilitas, diantaranya hotel berbintang empat.
“Nanti kalau ada hotel, akan banyak tamu-tamu dari luar daerah dan Islamic Centre bisa menjadi tujuan wisata rohani di Kaltim. Karena itu mohon dukungan semua pihak,” jelasnya, dikutip dari kaltimprov.go.id.
Disamping itu, AFI mengaku nantinya di kompleks Islamic Centre tersebut juga dibangun perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku keagamaan Islam.
“Saya sudah meminta kepada Majelis Ulama untuk menugaskan seseorang untuk mencari buku-buku berkualitas untuk koleksi perpustakaan tersebut,” imbuh AFI masih dalam kesempatan tersebut.
Islamic Centre, tambah dia, bukan hanya tempat ibadah. Tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan mendalami ilmu Keislaman, dan bisa pula dimanfaatkan untuk kegiatan umum.
“Saya mencita-citakan Islamic Centre selalu ada kegiatan, sehingga tidak sepi. Dan untuk menunjang kegiatan wisata rohani, secara bertahap fasilitas akan dilengkapi,” pungkas gubernur yang selama ini dikenal dekat dengan pesantren ini.*