Hidayatullah.com—Hari Sabtu 23 Maret 2013 Iraq mendeklarasikan kota Baghdad sebagai Ibukota Kebudayaan Arab, sebagai langkah terkini dari pemerintah untuk mengembalikan negara itu ke peta dunia setelah terpuruk akibat perang berkepanjangan selama puluhan tahun terakhir.
Peresmian Baghdad sebagai ibukota budaya Arab itu digelar di bawah tenda raksasa yang menaungi Taman Zawraa di ibukota Iraq. Pertunjukan berupa nyanyian dan tarian oleh seniman-seniman Iraq seperti Nasir Shamma memeriahkan panggung acara, disamping pidato dari sejumlah politisi Iraq dan Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi.
Selama perhelatan budaya itu berlangsung, penyelenggara dan peserta menampilkan beragam atraksi budaya seperti musik, tari, kesenian rakyat, kerajinan, serta pameran fotografi.
“Baghdad yang merupakan sumber pengetahuan seluruh dunia, hari ini bangkit kembali, berkat usaha rakyat Iraq dan juga saudara Arab mereka,” kata Perdana Menteri Nuri al-Maliki dalam pidatonya dikutip AFP Ahad (24/3/2013).
Sebagai bagian dari upaya mengembalikan negara itu ke dunia internasional selain dengan menggelar festival budaya, Iraq juga menjadi tuan rumah dari beberapa peristiwa internasional seperti konferensi tingkat tinggi Liga Arab tahun 2012, pertandingan sepakbola Gulf Cup tahun 2013 ini yang masih tertunda, serta menjadi tuan rumah Gulf Cup tahun 2015 mendatang.*