Hidayatullah.com | SahabatAlAqsha.com–Sebanyak 200 orang pengacara yang mendampingi para korban peristiwa berdarah kapal Mavi Marmara mentargetkan surat penangkapan (arrest warrant) untuk empat orang jenderal zionis ‘israel’.
“Target mendapatkan surat penangkapan itu yang membedakan sidang kali ini dengan dua sidang sebelumnya.” Demikian ditegaskan Rabia Yurt, anggota Komisi Hukum Mavi Marmara kepada Surya Fachrizal, relawan Sahabat Al-Aqsha di Istanbul kemarin pagi.
Sidang ketiga pengadilan kasus penyerangan angkatan laut zionis ‘israel’ tiga tahun silam berlangsung selama dua hari (20-21/05/2013) di Caglayan Court House, Istanbul.
Keempat jenderal yang menjadi target para pengacara itu:
– Bekas Kepala Angkatan Bersenjata Jenderal Gabi Azkenazi
– Komandan Angkatan Laut Laksamana Madya Eliezer Marom
– Kepala Intelijen Militer Mayjen Amos Yadlin
– Kepada Intelijen Angkatan Udara Brigjen Avishai Levi
Pengadilan atas keempat jenderal itu berlangsung secara in absentia. Untuk mewakili keempat pemimpin angkatan bersenjata zionis itu, pihak pengadilan Istanbul telah menunjuk tiga pengacara dari Asosiasi Pengacara Istanbul.
Di saat jeda persidangan, Surya yang juga wartawan Kelompok Media Hidayatullah, meminta penjelasan dari ketiga pengacara tersebut: dua orang pria dan seorang perempuan berusia kira-kira lebih dari 55 tahun. Ketiganya menolak memberi keterangan.
“Kami belum memberi tanggapan dalam sidang. Kami tidak bisa memberikan keterangan,” kata pengacara wanita berambut putih dan berkacamata itu.
Sidang kemarin berlangsung sejak pukul 10.00 pagi hingga sekitar 4.30 sore. Sidang dihadiri lebih dari seratus pengunjung dan melebihi kapasitas kursi yang tersedia. Ada sekitar 15 saksi yang kebanyakan dari Turki memberikan keterangan hari ini. Sidang berjalan tertib, sesekali sebagian pengunjung nampak meneteskan airmata saat mendengar kesaksian.
Sidang Mavi Marmara berlangsung di Pengadilan Kriminal Tingkat Tinggi Turki. Sidang pertama berlangsung pada 6, 7, 9 November 2012, dan yang kedua pada 21 Februari 2013.
Detik-detik berdarah penyerangan angkatan laut zionis atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara, berhasil diabadikan wartawan Sydney Morning Herald yang ikut dalam rombongan di kapal lain. Ada 6 kapal di rombongan kemanusiaan Freedom Flotilla itu. foto: SMH
Detik-detik berdarah penyerangan angkatan laut zionis atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara, berhasil diabadikan wartawan Sydney Morning Herald yang ikut dalam rombongan di kapal lain. Ada 6 kapal di rombongan kemanusiaan Freedom Flotilla itu. foto: SMH
Zionis Gelisah
Dalam dua bulan terakhir pihak pemerintah zionis menunjukkan tanda-tanda gelisah yang meningkat, seiring perkembangan proses hukum yang berjalan di Turki.
Diantara bentuk kegelisahan itu adalah “permintaan maaf” mendadak yang disampaikan Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu kepada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.
Untuk pertama kalinya sejak menjajah Palestina 65 tahun yang lalu, zionis ‘israel’ menyatakan “minta maaf” atas perbuatannya. “Permintaan maaf” atas kematian sembilan relawan Turki di Mavi Marmara itu disampaikan 21 April 2013, atas dorongan Presiden Barack Obama yang ketika itu berkunjung ke Palestina yang dijajah.
Tanda kegelisahan zionis ‘israel’ juga tak bisa disembunyikan, dengan bergegasnya pemerintah Netanyahu memproses uang kompensasi bagi kesembilan relawan Turki yang dibunuh serdadu zionis pada peristiwa itu. Dalam proses tersebut, pihak zionis meminta pemerintah Turki menghentikan proses pengadilan. Dijawab oleh pemerintah Turki, bahwa proses itu sepenuhnya hak keluarga para korban.
Hari ini sidang pengadilan ketiga akan kembali digelar. Insya Allah.*