Hidayatullah.com—Pria sejati tidak menulis puisi. Begitu kata para komandan di Brigade Nahal, yang belum lama ini melarang salah seorang prajuritnya membaca puisi hasil karyanya di radio tentara Zionis Israel.
Sekitar sepuluh hari lalu, seorang prajurit tempur dari Batalion Nahal diundang untuk membaca puisi hasil karya sendiri dalam program mingguan “Buku, Pria, Buku” di Radio Tentara Zionis Israel. Program itu dipersembahkan dalam rangka Pekan Buku Ibrani.
Prajurit itu sedang dalam perjalanan menuju stasiun radio, saat dia menerima telepon dari jurubicara batalion yang mengatakan bahwa komandan batalion Kolonel Yehuda Fuchs melarangnya muncul dalam program radio tersebut.
Jurubicara itu melarang si prajurit diwawancarai di radio mengenai puisinya, karena “akan menodai citra prajurit tempur” dan dia bisa jadi membongkar informasi personal dan sensitif.
Prajurit itu berusaha membantah dengan menyebut sejumlah prajurit tempur yang kemudian terkenal menjadi penyanyi dan musisi seperti Idan Armedi, pemenang Kochav Nolad –versi Israel dari “American Idol”.
Namun, pihak Brigade Nahal bersikukuh bahwa kesatuan tempurnya tidak ingin mendapatkan citra puitis semacam itu.
Sejumlah anggota militer Israel lain mengecam kebijakan tersebut, yang dinilainya “bodoh.”
Tentara Zionis Israel, IDF, sendiri di masa lalu pernah menggelar lomba penulisan puisi dan prosa di kalangan prajurit aktif, bahkan kegiatan menulis puisi itu digalakkan di kalangan anggota militer. Contohnya, pada tahun 2006 ada kontes puisi untuk tentara dalam rangka penggalangan dana tahunan Shirutrom, yang juga dipublikasikan di situs IDF.
Koran militer Bamahane juga mensponsori kegiatan tahunan “Tentara Menulis”, yang menantang para prajurit untuk menulis akhir cerita dari kisah yang dibuat oleh penulis ternama. Bamahane juga memiliki program penulisan lainnya.
“Kami tidak ingin menanggapi masalah internal,” kata seorang sumber IDF terkait larangan berpuisi oleh komandan Brigade Nahal, lapor Haaretz Rabu (19/6/2013).*