Hidayatullah.com—Kutipan dalam thesis presiden Iran yang baru terpilih, Hassan Rouhani, berjudul “The flexibility of Sharia with reference to the Iranian experience” mirip dengan kalimat yang ditulis oleh seorang penulis iran, lapor Al-Arabiya mengutip Telegraph (27/6/2013).
Beberapa bagian dari sebuah buku Muhammad Hashem Kamani, ketua International Institute of Advance Islamic Studies di Iran, muncul dalam thesis Rouhani di Glasgow Caledonian University (GCU), tulis Behdad Morshedi seorang penulis yang tinggal di London.
“Kamali diasosiasikan dekat dengan rezim, tetapi buku yang diterbitkannya menggunakan namanya sendiri dan kutipan itu terlihat jelas sama persis,” kata Morshedi, yang merupakan nama samaran.
“Kami akan mengajukan petisi berisi seruan agar pihak universitas membatalkan gelar PhD-nya,” imbuhnya.
Seorang jurubicara GCU membenarkan bahwa pihaknya menerima tuduhan yang sama dari pihak lain di Amerika Serikat, seraya menambahkan bahwa lembaga pendidikan tinggi itu akan meninjau masalah tersebut.
Menurut Telegraph, thesis setebal 500 halaman itu mengandung dua paragraf kutipan pendek yang dipermasalahkan.
Menurut sejumlah laporan, Rouhani kemungkinan mendapatkan gelarnya dari universitas di Skotlandia itu secara in absentia, tidak hadir dalam perkuliahan. Pasalnya, masa pendidikannya berbarengan dengan tugasnya sebagai sekretaris di dewan keamanan Iran dari tahun 1989 hingga 2005.
Rouhani akan dilantik pada 4 Agustus mendatang sebagai presiden negara Syiah Iran, menggantikan Mahmud Ahmadinejad yang sudah dua periode berturut-turut menjabat presiden.*