Hidayatullah.com—Ribuan orang turun ke jalan menuju Lapangan Habima di Tel Aviv Sabtu (13/7/2013) guna melakukan protes terhadap tingginya biaya hidup dan kebijakan politik Perdana Menteri Benjamin Netanyhu dan Menteri Keuangan Yair Lapid.
Demonstran mulai membanjiri Lapangan Habima sejak Ahad pagi. Tahun 2011 unjuk rasa serupa untuk memprotes masalah yang sama dilakukan untuk pertama kalinya.
Ribuan orang menutup jalan-jalan di pusat kota Tel Aviv dalam demonstrasi yang berlangsung hingga Sabtu tengah malam itu.
Mereka meneriakkan, “Bibi [nama kecil Benjamin Netanyhu-red] dan [presiden Mesir] Mursy adalah revolusi yang sama,” teriak para demonstran, dikutip Russia Today. Polisi menyatakan demonstrasi itu ilegal.
Polisi menangkap satu orang pengunjuk rasa saat berusaha membubarkan kerumuman ribuan orang itu.
Kepada media Israel Haaretz kandidat walikota Nitzan Horowitz mengatakan bahwa masyarakat sudah teriak mengeluh selama dua tahun, dan masalahnya sekarang bertambah parah.
Menurut Horowitz, Menkeu Lapid –yang menang pemilu dan bisa masuk dalam pemerintahan karena dukungan para demonstran itu– telah berubah menjadi pelayan dari sistem bobrok yang sama, yang mewarisi undang-undang anggaran dari para pendahulunya.
Horowitz yang memimpin aksi protes tahun 2011 itu menyeru agar Lapid mundur. Dia berharap demonstrasi tahun ini akan memberikan angin baru terhadap gerakan mereka, yang berunjuk rasa bukan karena masalah makanan atau obat-obatan, melainkan karena para maling di pemerintahan harus dihadapi dengan revolusi.
Seorang pria tahun lalu membakar diri karena kecewa dengan keadaan ekonomi dan pemerintah Zionis Israel.*