Hidayatullah.com—Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam pertemuannya dengan pemerintah sementara Mesir menyeru agar presiden terguling Muhammad Mursy dibebaskan, lansir Euronews Kamis (18/7/2013).
Mursy ditahan militer sejak angkatan bersenjata melakukan kudeta atas kekuasaannya pada 3 Juli lalu, di tempat yang tidak diketahui. Para pendukungnya menuntut pembebasan Mursy lewat unjuk rasa di berbagai tempat.
“Saya percaya dia [Mursy] harus dibebaskan dan saya yakin tahanan-tahanan politik harus dibebaskan. Saya membuat perbedaan antara orang yang dituntut karena melakukan suatu hal, dengan mereka yang ditahan. Saya diyakinkan bahwa dia dalam keadaan baik. Saya ingin melihatnya sendiri sehingga saya benar-benar yakin dia diperlakukan dengan baik,” tegas Ashton.
Dalam kunjungannya ke Kairo, Ashton juga bertemu dengan petinggi Al-Ikhwan al-Muslimun, yang menyebut Uni Eropa tidak memberikan solusi apapun untuk mengatasi krisis politik di Mesir saat ini dalam pembicaraan mereka.
Pendukung Mursy berjanji akan terus melakukan protes sampai dia dikembalikan ke kursi kepresidenan. Sebanyak 70 orang pendukungnya ditahan pada hari Rabu (17/7/2013) menyusul bentrokan dengan aparat pada hari Selasa, yang menewaskan 7 orang pendukung Mursy.
Sejumlah laporan dari Sinai menyebutkan, seorang anggota polisi tewas saat terjadi kerusuhan di wilayah itu.*