Hidayatullah.com—Perekonomian Amerika Serikat kelihatan lebih lemah dibanding perkiraan para pakar ekonomi. Hal itu tercermin dari laporan penjualan ritel bulan Juni yang dirilis hari Senin (15/7/2013), lapor Associated Press.
Orang Amerika lebih banyak membeli mobil, kendaraan bak terbuka, furnitur dan pakaian. Tetapi pada saat yang sama mereka memangkas di hampir semua pos pengeluaran lainnya. Mereka mengurangi belanja di restoran dan bar, mengurangi pembelian di toko-toko peralatan perbaikan rumah, serta mengurangi belanja barang komputer dan elektronik.
Secara keseluruhan pembelanjaan ritel naik 0,4 persen pada bulan Juni dibanding bulan Mei, kata Departemen Perdagangan. Namun jika belanja seperti pembelian mobil, BBM, material bangunan tidak dimasukkan, maka belanja ritel kebutuhan inti hanya naik 0,15 persen. Angka itu merupakan yang terendah sejak Januari 2013.
Penurunan belanja ritel itu menurut para ekonom mengakibatkan lemahnya pertumbuhan ekonomi kwartal April-Juni di bawah 1 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan banyak orang.
Meskipun demikian, banyak pakar ekonomi yang optimis dalam paruh kedua tahun ini keadaan akan membaik, dengan estimasi pertumbuhan ekonomi sekitar 2,5 persen. Optimisme itu didorong dengan membaiknya pasar tenaga kerja. Tahun 2013 ini rata-rata pertambahan kesempatan kerja mencapai 202.000 lowongan, naik 180.000 dari periode enam bulan sebelumnya.
Konsumen masih terus membelanjakan uangnya, namun lajunya turun jauh dibanding awal tahun. Kenaikan penjualan barang-barang kebutuhan utama dari April hingga Juni hanya 2,7 persen rata-rata tahunan. Angka itu turun dari 4,2 persen pada periode tiga bulan pertama tahun ini.*