Hidayatullah.com– Pasca tradegi berdarah yang menewaskan ratusan orang pendukung presiden mantan Presiden Mohammad Mursy, Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Tayyib memberi pernyataan sikapnya.
Melalui konferensi persnya, ia menyayangkan dan mengutuk keras atas banyaknya korban jiwa yang berjathan pada bentrokan yang terjadi antara para pendukung Mohammad Mursy dan polisi pada hari Sabtu pagi (26/07/2013) di area lapangan Rabi’ah al Adawiyyah.
Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa tragedi berdarah ini meruksak upaya rekonsiliasi dan akan mempersulit terwujudnnya persatuan antar elemen bangsa Mesir.
Ahmad Tayyib menegaskan bahwa institusi al-Azhar akan selalu berpegang pada prinsip bahwa melawan kekerasan dan pembangkangan terhadap hukum tidak dilakukan kecuali sesuai hukum, dan wajib menghormati hak-hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup.
Lebih lanjut, Al-Azhar menuntut pemerintahan transisi untuk mengungkap tentang kejadian ini secepat mungkin dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab agar bisa di seret ke meja hijau.
Sebelumnya rumah sakit lapangan di Rabi’ah al Adawiyah dan laporan-laporan berbagai media memastikan banyak korban gugur dari para pendukung presiden terpilih Muhammad Mursy, sebagian besarnya terkena tembak di kepala, dada dan jantung secara langsung. Dari lebih dari 5000 pengunjuk rasa mengalami luka-luka, 200 di antaranya terkena tembak.*/Sansan, Mesir