Hidayatullah.com–Seorang pria Taiwan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena membiarkan ibunya yang sakit meninggal kelaparan dan tubuhnya dipenuhi dengan belatung.
Chang Chih-chiang (36 tahun) dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pada hari Rabu (31/07/2013) atas tuduhan tidak memperdulikan ibunya, yang mengakibatkan kematiannya, kata pengadilan tinggi. Chang dapat mengajukan banding atas keputusan itu.
Kasus ini terungkap, seperti diberitakan Asia One, Kamis (1/8/2013), setelah istri Chang menghubungi polisi pada Agustus tahun lalu ketika ia menemukan ibu mertuanya yang menderita diabetes, terbaring meninggal di apartemen mereka di Taiwan utara.
Ketika petugas tiba, mereka menemukan satu tubuh, yang beratnya kurang dari 30 kilogram, penuh dengan belatung di satu ruangan yang penuh dengan sampah.
Petugas yang memeriksa memperkirakan ibu berusia 53-tahun itu telah meninggal lebih dari seminggu, dan setidaknya ia tidak makan selama lima hari sebelum kematiannya.
Media setempat melaporkan, Chang suka menghabiskan waktunya bermain game komputer di kafe internet. Ia mengabaikan ibunya yang sakit meskipun mereka hidup bersama.
Kasus penganiayaan dan penelantaran lansia telah meningkat di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mendorong anggota parlemen mengajukan undang-undang hukuman penjara bagi orang dewasa jika gagal merawat orang tua tua mereka.
Penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan sebanyak 10,7 persen dari 23 juta penduduk Taiwan. Sekitar 7 persen dari mereka tergolong lanjut usia menurut standar WHO.*