Hidayatullah.com– Jubir Partai El Bina Wa Tanmiyah, Khalid Syarif, dalam sambungan telponnya kepada TV Aljazeera, mengecam sikap Barat dan PBB yang diam meliat kekejian militer Mesir terhadap para demonstran di Lapangan Rabi’ah al Adawiyyah.
“Di mana lembaga-lembaga hak asasi manusia dan PBB ketika melihat pembantaian ini dan darah rakyat mesir yang tumpah?” gugat Syarif. Ia juga mendesak Syaikhul Azhar Dr. Ahmad Ath-Thayyib untuk mengintervensi langsung agar kekejian terhadap para demonstran dihentikan.
Menuruynya, “pembantaian yang terjadi saat ini bertujuan menghapuskan eksistensi para aktivis Islam.” Ia juga menambahkan, bahwa ribuan demonstran di Minya, Aswan, Iskandariyah dan Giza akan turun ke jalan untuk mengecam pembantaian yang terjadi.
Sementara itu, Syeikh Dr Hasan Syafii, penasehat Syeikhul Azhar mengutuk keras serangan yang dilancarkan pihak keamanan Mesir terhadap para demonstran pro Mursy di Lapangan Rabi’h al-Adawiyah dan lapangan al-Nahdhah.
Kabar terakhir seperti diberitakan Aljazera Misr, pihak keamanan menembaki rumah sakit dan masjid dengan gas air mata. Sebelumnya arus listrik dan jaringan internet juga dimatikan untuk kawasan itu, sehingga menyulitkan para perawat untuk mengurus para korban.
Bahkan pihak keamanan tidak mengizinkan mobil-mobil ambulan memasuki area Rabi’ah. Belum bisa dipastikan berapa banyak korban jiwa, namun yang jelas terus bertambah. Aljazeera mencatat korban hamper 300 orang. Namun sumber situs Ikhwanul Muslimin, korban sudah mencapai 2200 dan luka mencapai 10 ribu orang.*/Nurkholis Ridwan, Sansan (Mesir)