Hidayatullah.com—India mendorong warganya untuk menggunakan transportasi umum saat mengumumkan kampanye hemat energi yang ditujukan untuk memangkas anggaran bahan bakar minyak (BBM) sebesar $5 milyar, yang terus merangkak naik beberapa bulan belakangan ini.
India mengimpor lebih dari 75% minyak mentah yang dibutuhkannya, yang dibayar dengan mata uang dolar. Beban BBM terasa semakin mencekik, karena kenaikan harga minyak global dan mata uang rupee yang terpuruk hingga titik paling rendah saat ini.
Berbicara dalam konferensi pers Selasa (24/9/2013), Menteri Perminyakan Veerappa Moily mengatakan, India perlu berhemat atau akan menghadapi kenaikan harga yang sangat tinggi dan bahkan pembatasan jumlah pemakaian BBM.
Kampanye itu mengajak seluruh rakyat India secara sukarela mematikan mesin kendaraan ketika berhenti di lampu merah, memaksimalkan jumlah penumpang dalam kendaraan atau memakai kendaraan secara bersama, mengggunakan transportasi umum, serta merawat kendaraan agar pemakaian BBM-nya efisien.
“Kami berharap agar masyarakat naik bus atau kendaraan umum lainnya,” kata Moily dikutip AFP.
India tidak punya pilihan banyak untuk menghemat energi. Meskipun konsumsi energi perkapita negara itu termasuk rendah di dunia, tetapi India memerlukan BBM untuk menggenjot sektor industri dan pertaniannya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kepemilikan kendaraan pribadi di India terus meningkat, terutama di daerah perkotaan.*