Hidayatullah.com—Arab Saudi sangat mendukung keberadaan Komisi Hak Asasi Manusia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI), kata Muhammad Tayib, direktur jenderal Kementerian Luar Negeri di Provinsi Makkah.
Berbicara dalam pertemuan ketiga Komisi Permanen Independen HAM (IPHRC) hari Sabtu (26/10/2013) di Jeddah, Tayib menggarisbawahi pentingnya komisi itu dan kerja kerasnya dalam menjalankan mandat yang diberikan kepada mereka.
Duta Besar Nigeria Muhmmad Kawu Ibrahim, yang mengambil alih kursi ketua dari Siti Ruhaini Dzuhayatin asal Indonesia, menekankan bahwa komisi tersebut mengisi kesejangan sejarah, sebab menjadi lembaga HAM pertama dari sebuah organisasi negara-negara Muslim.
Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu menjelaskan, pendirian IPHRC merupakan pencapaian besar sepanjang 40 tahun berdirinya OKI.
Tugas IPHRC adalah mencari solusi islami untuk berbagai permasalahan dalam kehidupan modern sekarang ini, kata Ihsanoglu, yang meminta agar komisioner IPHRC memperbaharui instrumen HAM di OKI.
Dilansir Arab News Senin (28/10/2013), dalam lima hari ke depan IPHRC dijadwalkan membahas isu-isu hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Hak-hak wanita dan anak, serta hak pembangunan dan pendidikan juga akan dibahas dalam pertemuan itu. Kondisi HAM di Palestina dan Muslim di Myanmar masuk dalam agenda pertemuan lembaga HAM OKI tersebut.*