Tahun 2020 menyaksikan kenaikan kasus bunuh diri di kalangan tentara AS dengan 580 kasus bunuh diri
Hidayatullah.com — Aksi bunuh diri di antara tentara Amerika Serikat pada tahun 2020 meningkat 15% dari tahun sebelumnya, laporan Pentagon mengungkapkan.
Surat kabar USA TODAY menjadi yang pertama melaporkan laporan bunuh diri yang di dapat dari Departemen Pertahanan dan Kongres. Laporan itu mengungkapkan bahwa 580 tentara bunuh diri pada 2020, naik dari tahun 2019 yang berjumlah 504 tentara.
Mereka berasal dari 384 satuan aktif, 77 Cadangan dan 119 tentara Garda Nasional, ujar Laporan Bunuh Diri Tahunan 2020.
Sebagian besar yang mengakhiri hidup mereka adalah tamtama muda, seorang pembantu kongres mengatakan kepada USA TODAY.
Sementara pada 2018, 543 tentara Amerika tewas karena bunuh diri, lansir Anadolu Agency pada Jumat (01/10/2021).
Di pangkalan-pangkalan militer Alaska telah terjadi lonjakan kasus bunuh diri, dengan enam kasus di hampir setengah tahun ini.
Menurut surat kabar itu, Angkatan Darat AS menghabiskan lebih dari $200 juta dalam beberapa tahun terakhir untuk menghentikan tren bunuh diri di Alaska saja.
Karin Orvis, Direktur Badan Pencegahan Bunuh Diri Militer, melaporkan bahwa bunuh diri menjadi masalah kesehatan serius di AS dan militer.
“Upaya kita harus mengatasi banyak aspek kehidupan yang berdampak pada bunuh diri,” kata Orvis.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyebut temuan itu “mengganggu.”
“Tingkat bunuh diri di antara anggota dan keluarga militer kita masih terlalu tinggi, dan trennya tidak menuju ke arah yang benar,” kata Austin dalam sebuah pernyataan.*