Hidayatullah.com—Perundingan untuk mengakhiri konflik berdarah di Suriah kembali tertunda, karena masing-masing kubu dan negara-negara pendukungnya tidak sepakat dengan syarat-syarat yang diajukan.
Para diplomat Amerika Serikat, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Selasa (5/11/2013) bertemu di Jenewa, Swiss guna membuka jalan bagi perundingan masalah Suriah yang kedua. Namun sebagaimana dilansir kantor berita Rusia Itar-Tass, Jenewa II akan ditunda sampai paling cepat bulan Desember mendatang.
Satu dari banyak kendala yang menghalangi terwujudnya perundingan damai adalah sikap Rusia yang bersikeras mengundang Iran hadir dalam perundingan tersebut. Sementara Amerika Serikat dan oposisi Suriah tidak menginginkan Iran ikut campur dalam perundingan itu
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, negara-negara penting seharusnya tidak dikecualikan dalam perudingan itu.
“Semua pihak yang memiliki pengaruh dalam situasi tersebut harus diundang ke konferensi. Termasuk semua negara tetangga Suriah. Termasuk tentu saja seluruh negara di kawasan Teluk Persia, yang mana tidak hanya mencakup negara-negara Arab tetapi juga Iran.”
Tidak hanya masalah kehadiran Iran yang menjadi kendala, oposisi juga bersikeras hanya akan hadir dalam perundingan jika Bashar al-Assad mengundur diri sebagai presiden. Syarat yang ditolak oleh rezim Damaskus.*