Hidayatullah.com—Persiapan pemakaman secara kenegaraan untuk bekas perdana menteri Ariel Sharon telah dimulai, kata para pejabat Zionis Israel.
Dr Zeev Rostein, direktur Rumah Sakit Tel Hashomer di Tel Aviv, hari Kamis (2/1/2014) mengatakan bahwa kondisi Sharon yang sedang koma itu semakin memburuk dua hari terakhir dan organ-organ vitalnya mengalami kegagalan serius. [Baca berita sebelumnya: Usai operasi, kondisi mayat hidup Ariel Sharon semakin memburuk]
Dilansir Aljazeera, The Jerusalem Post hari Jumat (3/1/2013) melaporkan bahwa Sharon pernah menyatakan dengan jelas dirinya ingin dikubur di samping makam istrinya Lily di tempat tinggalnya Sycamore Ranch di Negev. Sharon tidak mau dikubur di pemakaman Mount Herzl yang biasa menjadi tempat peristirahatan terakhir para mantan perdana menteri Zionis.
Koran Israel itu juga melaporkan, pemakaman Sharon akan diatur oleh kantor perdana menteri bersama kedua putra Sharon, Gilad dan Omri.
Dr Rotstein mengatakan sebelumnya bahwa keluarga dan para dokter yang merawat Sharon yakin kondisi pria 85 tahun itu semakin hari semakin memburuk.
“Dia berada dalam kondisi kritis dan nyawanya benar-benar dalam bahaya,” kata Rotstein.
Laporan medis resmi tentang kondisi Sharon, yang terbujur koma sejak terserang stroke tanggal 4 Januari 2006, untuk pertama kalinya dirilis pada hari Rabu (1/1/2014). Dalam laporan itu disebutkan bahwa bekas perdana menteri Zionis itu mengalami gagal ginjal.
Mark Regev, jurubicara untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa persiapan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pemakaman kenegaraan bisa menjadi alasan pemakaman Sharon tidak mengikuti ketentuan agama Yahudi, yang mengharuskan mayat dikubur pada hari kematiannya, lansir koran Inggris Telegraph.
Jerusalem Post mengatakan tidak jelas apakah banyak pemimpin dunia dan menteri luar negeri yang akan datang menghadiri prosesi pemakaman Sharon, seperti yang tampak pada pemakaman Nelson Mandela dan Margaret Thatcher belum lama ini.