Hidayatullah.com—Seorang wartawati Mesir, Mayada Ashraf dari suratkabar Al Dustur ikut menjadi korban tertembak saat meliput aksi unjuk rasa sejuta orang pendukung Al Ikhwan al Muslimin di Ain Shams, Kairo hari Jumat (28/03/2014) kemarin.
Selain Mayada, tiga orang lagi tewas, kata Dinas Ambulans. Namun sumber Reuters mengutip, setidaknya lima orang meninggal akibat bentrokan massa dan aparat.
Aksi bermula ketika massa memprotes pencalon presiden mantan Panglima Angkatan Bersenjata Abdul Fatah Al Sisi, aktor utama kudeta pelengseran Presiden Mohammad Mursy dan keputusan hakim yang memvonis mati 529 anggota Al Ikhwan al Muslimun.
Selain korban meninggal, belasan orang dikabarkan terluka, termasuk beberapa polisi, kata sumber itu.
Perhimpunan wartawan Mesir mengungkapkan, kematian Mayada itu menambah daftar korban dari wartawan Mesir menjadi 10 orang sejak Revolusi yang menumbangkan rezim Husni Mubarak tiga tahun silam.
Ketegangan politik dan keamanan di Negeri Piramida itu kembali membara setelah Marsekal Al Sisi menyatakan siap bertarung dalam pemilihan presiden.
Sebelumnya Ikhwanul Muslimin sempat memboikot Pemilu itu berikrar akan terus melancarkan aksi unjuk rasa menentang penguasa.
Selain di Aian Sham, Nashr City, unju rasa juga berlangsung di berbagai kota seantero negara itu.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri yang membawahi kepolisian dan Lembaga Keamanan Nasional mengaku berikar akan menumpas teroris, demikian ia menyebut pengunjuk rasa yang dinilai mengganggu keamanan.*