Hidayatullah.com—Bekas pekerja magang di Gedung Putih yang terlibat skandal seks dengan presiden Amerika Serikat Bill Clinton bersuara di media setelah bungkam dalam waktu yang cukup lama.
Monica Lewinsky, yang kini berusia 40 tahun, dalam majalah gaya hidup Vanity Fair menyatakan menyesal dengan hubungan terlarang yang terjadi antara dirinya dengan Bill Clinton, lansir BBC (6/5/2014).
Lewinsky mengatakan presiden Amerika Serikat itu “memanfaatkan dirinya”, meskipun dia mengakui hubungan di antara mereka terjadi suka sama suka.
Wanita itu mengaku mendapatkan perlakuan buruk dan penghinaan setelah skandal dengan presiden yang dikaguminya tersebut terbongkar pada 1998. Dia merasanya dirinya dijadikan “kambing hitam” guna melindungi wibawa Clinton.
“Pemerintahan Clinton, antek-antek jaksa penuntut khusus, dan politisi dari kedua pihak, serta media mengecap saya,” tulis Lewinsky. “Dan cap itu terus melekat, sebab dipekuat oleh penguasa.”
Sejak tidak lagi bekerja di kantor Bill Clinton, Lewinsky –yang kepada teman dan keluarganya pernah mengatakan kagum dengan sosok Clinton dan bangga bisa bekerja dikantor presiden AS– sempat menjadi desainer tas dan menjadi pembawa acara kencan di sebuah stasiun televisi AS. Dia kemudian pindah ke London untuk melanjutkan pendidikan tingginya. Lewinsky mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan di Amerika karena skandalnya itu.
Dengan alasan Bill Clinton berbohong kepada penyelidik federal soal hubungan asmaranya dengan Lewinsky, yang ketika itu masih gadis muda di awal usia 20an tahun, pada 1998 politisi Partai Republik diparlemen berupaya mengulingkan pemerintahan Clinton lewat mosi tidak percaya.
Namun, upaya itu gagal dan Clinton berhasil menuntaskan masa jabatannya sampai tahun 2000 di Gedung Putih.
Sementara itu istrinya, Hillary Clinton, melenggang sukses sebagai senator dan kemudian menteri luar negeri di bawah pemerintahan Barack Obama. Hillary saat ini sedang berusaha menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dalam pemilu 2016.
Dengan menulis pengalamannya dan bersuara di media, Lewinsky berharap bisa membantu orang-orang lain yang juga mendapatkan pelecehan seperti dirinya.
Sementara itu politisi dari Partai Republik yang terkenal vokal, Rand Paul, mengatakan Clinton “memanfaatkan” gadis muda berusia 20an tahun yang bekerja di kantornya. Perilaku “predator” semacam itu, kata Paul, seharusnya tidak boleh ditoleransi.
Skandal seks yang melibatkan presiden Amerika Serikat dari masa ke masa, meskipun tidak banyak diketahui publik, sedikit banyak terendus media. Beberapa film dokumenter mengenai Gedung Putih dan para pemimpin AS bahkan menyebutkan tentang adanya pintu khusus yang dipakai untuk memasukkan para wanita yang akan menemami presiden di gedung simbol kekuasaan negara Paman Sam itu.*