Hidayatullah.com—Para politisi meminta agar warga Inggris yang berperang di Suriah ditarik paspornya dan menyebut langkah itu sebagai “alat yang ampuh” guna mencegah orang ikut campur dalam konflik di negara asing, lansir Aljazeera.
Rekomendasi itu disampaikan dalam laporan kontra-terorisme setebal 246 halaman yang dipublikasikan hari Jumat (9/4/2014) oleh Komite Urusan Dalam Negeri majelis rendah parlemen Inggris, House of Commons.
Anggoa parlemen dalam laporan itu mengatakan jumlah warga negara Inggris dan negara-negara Barat yang pergi berperang dalam konflik di negara asing sudah mencapai angka yang meresahkan.
Laporan tersebut mencatat, pada dua pekan pertama tahun 2014 saja sudah 14 warga Inggris yang ditahan terkait dengan aktivitas konflik di Suriah. Bandingkan dengan 2013, di mana sepanjang tahun hanya 24 orang yang ditangkap dalam kasus serupa.
Selain melucuti paspor milik warga Inggris yang kedapatan pergi ke Suriah untuk berperang, laporan itu juga menyarankan agar sejumlah personel ditempatkan di sepanjang perbatasan Suriah guna memantau setiap orang yang melintas garis batas wilayah antar negara.
Laporan itu menyarankan agar dibuat semacam tempat konsultasi kesehatan jiwa bagi orang-orang yang baru pulang dari Suriah. Alasannya, mereka rentan mengalami Post-Traumatic Stress Disorder yang dapat memperparah sifat radikal sepulangnya dari perang.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bulan lalu, pemerintah Inggris melancarkan kampanye yang ditujukan kepada para wanita Muslim di negara itu supaya membujuk putra-putra atau saudara laki-laki mereka agar tidak pergi ke Suriah untuk ikut ambil bagian dalam konflik bersenjata di negara itu.*